Berita

Bocah dicukur habis agar tidak keluar rumah selama pandemi di Thailand/Net

Dunia

Emak-emak Taiwan Cukur Anaknya Dengan Model Aneh Agar Tidak Keluyuran Selama Pandemi Covid-19

KAMIS, 03 JUNI 2021 | 11:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang ibu di Kaohsiung, Taiwan punya cara yang cukup 'ekstrem' untuk mencegah anaknya yang mulai beranjak remaja keluyuran di tengah pandemi Covid-19.

Pekan lalu, dia pergi ke tempat potong rambut dan meminta seorang pekerja untuk menata rambut anaknya agar terlihat 'mengerikan'. Si ibu mengatakan, hal ini untuk mencegah putranya keluar rumah di tengah perjuangan Taiwan menahan lonjakan kasus corona di bawah peringatan Level 3.

Kisah ini dibagikan oleh seorang penata rambut di Kaohsiung, bermarga Huang, pada Minggu (30/5) di grup Facebook. Dia mengatakan bahwa seorang wanita telah memintanya untuk menata rambut putranya yang berusia 15 tahun dengan gaya rambut yang bisa membuatnya tidak berani keluar rumah.


Wanita itu menjelaskan bahwa dia khawatir putranya akan berkeliaran di luar untuk bergaul dengan teman-temannya. Wanita itu sengaja meminta Huang memberinya potongan rambut yang buruk sehingga dia akan malu dilihat oleh teman-temannya.

Mendapat perintah tersebut, Huang segera mencukur bagian atas kepala remaja itu hingga botak, meninggalkan cincin tipis rambut di sekitar sepertiga bagian bawah kepalanya.

Potongan rambut itu tentu saja memiliki efek yang diinginkan sang ibu. Si bocah, tak karuan kesal dan menangis, "Saya tidak ingin keluar! Saya malu!"

Ide sang ibu berhasil!

Postingan Huang banyak direspon. Netizen membandingkan penampilan baru anak itu dengan mantan Walikota Kaohsiung Han Kuo-yu, sementara yang lain mengira dia mirip dengan karakter botak Sha Wujing dari film 'Journey to the West'.

Banyak yang menganggap strateginya ekstrem, tetapi mungkin efektif dalam mendorongnya untuk mengikuti pedoman Level 3:

"Orang tua ini benar-benar kejam, tetapi saya harus mengatakan bahwa anak itu pasti akan dengan patuh tinggal di rumah," kata salah satu warganet, seperti dikutip dari Taiwan News, Kamis (3/6).

"Memotong rambutnya dengan cara ini jauh lebih keren dan mencuci rambut akan jauh lebih mudah," kata yang lainnya.

"Ini akan menjadi sebulan sebelum dia ingin keluar. Dia harus dianugerahi Hadiah Nobel untuk pencegahan epidemi," katanya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya