Berita

Kanselir Jerman Angela Merkel/Net

Dunia

Setelah Tuduhan Korupsi Masker, Angela Merkel Dan Partainya Lakukan 'Bersih-bersih'

KAMIS, 11 MARET 2021 | 12:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kanselir Jerman Angela Merkel mulai melakukan 'bersih'bersih' untuk mengakhiri tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada partainya. Pada Rabu (10/3) ia memerintahkan anggota parlemen untuk mengumumkan semua keuntungan finansial terkait dengan pengadaan masker selama pandemi.

Semua anggota kelompok parlemen Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) dan Partai Uni Sosial Kristen Bayern (SCU), diwajibkan membuat 'pernyataan bahwa tidak ada keuntungan pribadi yang diambil dari penanganan pandemi Covid-19' isi surat perintah yang ditujukan kepada anggota parlemen, tertanggal 10 Maret, seperti dikutip dari AFP, Kamis (11/3).

Angela Merkel benar-benar dipermalukan atas tuduhan skandal pembelian masker yang melibatkan dua pejabat dari partai gabungan di Bundestag Jerman, CDU dan SCU. Merkel yang tengah berjuang menjelang pemilihan daerah, seperti tertampar di hadapan lawan-lawan politik dari partai pengusungnya di parlemen.


CDU-CSU merupakan partai gabungan yang berhasil mengusungnya  untuk memimpin Jerman.

Partai gabungan tersebut berusaha mengakhiri tuduhan korupsi dengan memerintahkan semua anggota bundestag dari CDU-CSU pun menghitung dan mengumumkan harta kekayaan mereka selambatnya pada hari Jumat.

Anggota parlemen kemudian diminta untuk melapor langsung kepada dua anggota senior partai.

Anggota parlemen CSU Georg Nuesslein bulan lalu diselidiki karena korupsi menyusul tuduhan bahwa ia menerima sekitar 600.000 euro (715.000 dolar AS) untuk melobi pemasok topeng.

Kontroversi serupa telah melibatkan anggota parlemen CDU, Nikolas Loebel, yang perusahaannya mengantongi 250.000 euro dalam komisi untuk bertindak sebagai perantara dalam kontrak topeng.

Loebel telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota parlemen dan Nuesslein mengatakan dia akan pergi setelah pemilihan bulan September, dengan kesepakatan tersebut menuai kritik pedas di seluruh spektrum politik.

Di tengah dampak dari skandal yang dijuluki 'perselingkuhan' oleh media Jerman, kaum konservatif mengatakan mereka memiliki tanggung jawab untuk menyajikan dan mengklarifikasi masalah tersebut secara transparan.

Skandal itu telah menyebabkan penurunan peringkat popularitas CDU hanya beberapa hari menjelang dua pemilihan regional utama di Baden-Wuerttemberg dan Rhineland-Palatinate.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya