Suasana saat Darmizal menangis dalam jumpa pers panitia penyelenggara kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang, Sumatera Utara/RMOL
Pengakuan mantan kader Partai Demokrat, Darmizal, yang mengikuti kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang Sumatera Utara, dibantah oleh DPP Partai Demokrat.
Bantahan ini disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis
DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang khusus terkait dengan pengakuan Darmizal yang berjasa memangkan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan ketua umum di kongres IV 2015 silam.
"Mana mungkin teman-teman pemilik suara curhat ke Darmizal? Dari dulu juga Darmizal bukan siapa-siapa di Partai Demokrat. Apalagi ngaku-ngaku berjasa dorong Pak SBY jadi Ketum Demokrat," ujar Herzaky dalam keterangan tertulisnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/3).
Herzaky mengatakan, pernyataan Darmizal ini juga mendapat respon dari banyak tokoh dan kader senior Partai Demokrat.
"Kader-kader senior yang tahu tindak-tanduk Darmizal di zaman dulu, hanya bisa geleng-geleng dan mengelus dada saja dengar bualan Darmizal," katanya.
"Sekarang saja, hanya karena dekat dengan oknum kekuasaan, seakan-akan seperti orang yang peduli Partai Demokrat," demikian Herzaky menambahkan.
Dalam jumpa pers yang diselengarakan di Bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Darmizal menyampaikan keluh kesahnya kepada publik.
Dia mengaku kecewa dengan Partai Demokrat sekarang ini yang dipimpin oleh Ketua Umum Agus Harimurthi Yudhoyono, sehingga mengungkit-ungkit masa lalu yang pernah ia jalani di internal partai.
Spesifik, Darmizal mengatkan kalau dirinya pernah menjadi orang yang membantu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono bisa terpilih dalam Kongres IV 2015 di Surabaya.
Kala itu, Darmizal mengaku menjadi salah seorang yang membujuk pimpinan DPC-DPC hingga DPD untuk memilih sosok SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang kedua kalinya, menggantikan Anas Urbaningrum yang terjerat korupsi.