Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pengamat: Laporan Pelanggaran HAM AS Bukti Pembalasan China Atas Apa Yang Dilakukan Washington

SELASA, 02 MARET 2021 | 07:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pengamat di China bereaksi positif pada Laporan Pelanggaran HAM AS yang akan segera dirilis China. Pelanggaran hak asasi manusia di AS adalah sesuatu yang serius yang harus menjadi perhatian AS, alih-alih melemparkan isu terkait Xinjiang kepada C‌hina.

Wakil direktur Pangkalan Pendidikan dan Pelatihan Hak Asasi Manusia Nasional Universitas Ilmu Politik dan Hukum Southwest, Zhu Ying, mengatakan bahwa laporan tahun 2020 mengungkapkan titik balik dari sistem demokrasi AS, berdasarkan poin-poin penting dari laporan itu.

"Sorotan utama dari laporan tahun 2020 adalah mengungkapkan tren penurunan hak asasi manusia AS yang tak terhindarkan," kata Zhu, seperti dikutip dari Global Time.


Peneliti di Akademi Ilmu Sosial China di Beijing, Lu Xiang, mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia di AS bisa dilihat dari peristiwa baru-baru ini yaitu penanganan pandemi yang tidak efektif.

"Penanganan pandemi Covid-19 yang buruk di AS menyebabkan lebih dari 500.000 kematian, jauh lebih besar daripada negara lain di seluruh dunia. Tragedi semacam ini terjadi di negara seperti AS, kekuatan super dengan teknologi medis paling maju di dunia," katanya. Menambahkan sederet pelanggaran HAM AS lainnya seperti  krisis listrik Texas, kematian George Floyd, dankematian Covid-19.

"Sementara negaranya melakukan banyak pelanggaran, AS justru melontarkan banyak kritik terhadap China, seperti klaim konyol 'genosida' di Xinjiang, sama sekali tidak berdasar," kata Lu.

Lu mengatakan, laporan China akan menjadi pembalasan tersendiri atas apa yang dilakukan AS dan politisi Barat lainnya.  

Kantor Informasi Dewan Negara dalam waktu dekat akan menerbitkan dokumen pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Amerika Serikat sepanjang 2020.

Laporan berjudul 'The Report on Human Rights Violations in the United States in 2020' berisi 15.000 karakter Tionghoa, dan akan mengungkapkan kegagalan upaya anti-epidemi Washington dalam setahun terakhir yang telah memperburuk perpecahan sosial, kekacauan politik, dan diskriminasi rasial.

"AS, rumah bagi kurang dari 5 persen populasi dunia, menyumbang lebih dari seperempat kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di dunia dan hampir seperlima dari kematian global akibat penyakit tersebut," kata laporan itu.

Pandemi telah menyebabkan pengangguran massal, menurut laporan itu, menyebut kelompok rentan sebagai 'korban terbesar' dari tanggapan Covid-19 pemerintah AS yang tidak kompeten.

Sorotan lain dari laporan tersebut adalah pemilihan presiden AS pada tahun 2020, di mana politik yang tercemar uang mengubah pemilihan menjadi ajang 'one man show' dari kelas kaya, dan kepercayaan rakyat terhadap sistem demokrasi Amerika turun ke level terendah dalam 20 tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya