Berita

Pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten/RMOLBanten

Nusantara

Harga Daging Meroket, Pedagang Daging Sapi 'Libur' Jualan Hindari Kerugian

RABU, 20 JANUARI 2021 | 14:36 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten, mengeluhkan kenaikan harga sapi yang kian meroket.

Tak tanggung-tanggung kenaikan harga kini tembus dikisaran Rp 120 ribu lebih per kilogram setelah sebelumnya Rp 111 Ribu per kilogram.

Muis Yusuf, salah satu pedagang sapi di PIR, menuturkan kenaikan harga daging sapi yang saat ini sudah tidak wajar diperparah dengan stok sapi yang kian menipis.

"Harga sudah selangit sekarang. Makanya pedagang semua pengen libur, karena kan harus nombokin terus, setiap penjualannya pada rugi semua," kata Muis kepada Kantor Berita RMOLBanten, (20/1).

Semenjak kenaikan harga tersebut, dikatakan Muis, para pedagang harus memutar otak agar daging tetap laku dipasaran. Namun, konsumen seringkali tidak memahami kondisi kenaikan harga sehingga para pedagang yang dirugikan.

"Ini imbas kepenjualan. Nah pas harga normal sehari itu biasanya kita habis 7 ekor sapi, tapi sekarang paling 4 sampai 5 ekor itu termasuk sudah banyak," ucapnya.

Muis pun mengkhawatirkan jika harga tetap tidak stabil akan berimbas besar pada penjualan di bulan Ramadhan.

"Lebaran itu kalau normal biasanya harga dikisaran Rp 120 sampai Rp 130 ribu, tapi kalau keadaanya kaya gini terus bisa lebih dari Rp 170 ribu per kilogram," ungkapnya.

Adapun pasokan daging rata-rata impor dari Australia. Selain harga, standar kualitasnya pun lebih baik daripada sapi asli Indonesia.

"Di Indonesia sementara ini nggak ada yang belanja dari Australia, Karena harga sapinya di sana sekarang sudah mahal," terangnya.

Muis pun berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk menstabilkan harga sapi sehingga para pedagang tidak berlarut-larut mengalami kerugian.

"Pengenya sih murah agar konsumenya juga tidak rugi, cuma kan nggak mungkin karena kalau beli diperusahaan kita belanja bulan ini terus stok barang buat lebaran. Sedangkan, sekarang gimana mau belanja di sana nggak kuat harganya," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya