Berita

Pasutri lansia Jupri-Darwati yang tercoret dari BPNT/RMOLJatim

Nusantara

Kesedihan Pasutri Lansia Di Tuban Yang Tercoret dari Program BPNT

RABU, 20 JANUARI 2021 | 11:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sungguh memilukan nasib Jupri dan Darwati. Pasangan suami istri lanjut usia (pasutri lansia) asal Desa Widang Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur ini tercoret dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Padahal, mereka jelas termasuk kelompok masyarakat yang wajib mendapat bantuan dari pemerintah.

Di rumah yang hanya berukuran 4x3 meter dan berdinding setengah bambu dan batu serta berlantai tanah, Jupri menceritakan kisahnya kepada Kantor Berita RMOLJatim.

Lelaki berusia lanjut yang kesehariannya mencari kangkung di rawa itu menuturkan, kabar pencoretan ia dan istrinya dari program BPNT itu diketahui dari pemilik Agen 46 BNI tempat penyaluran bansos program Kemensos.

Padahal, sebelumnya ia terdata sebagai penerima bansos berupa beras, telor, tahu, dan tempe. Bantuan ini didapatnya tiap bulan.

Tentu saja Jupri sedih mendapat kabar dari istrinya, bahwa pada Januari 2021 sudah tidak mendapatkan lagi BPNT.

Darwati pun sudah mengadu ke petugas yang menangani program Kemensos di Kecamatan Widang. Menurut Jupri, namanya akan diusulkan lagi sebagai penerima bansos.

Usai melaporkan dirinya ke petugas, Jupri mengaku pernah didatangi orang tak dikenal yang mengenakan seragam biru.

"Saat itu saya tanya, sampean sinten Pak (anda siapa)? Dia hanya menjawab TKSK, tapi saya tidak paham apa itu TKSK. Orang itu menyuruh saya sabar tidak usah bersedih dan dia akan membantu  saya. Orang itu memberi harapan pada saya akan mengganti sesuai apa yang saya dapatkan dari bansos per bulan sepanjang data itu belum muncul kembali," ungkapnya, Selasa malam (19/1).

Untuk menyambung hidup sehari-hari, Jupri bersama istri mencari kangkung di rawa untuk dijual ke pasar dengan penghasilan Rp 20 ribu. Terkadang, pasutri ini hanya makan kerupuk bila tidak memiliki beras untuk dimasak.

Terpisah, Plt Kadinsos P3A Kabupaten Tuban, Joko Sarwono mengatakan, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kemensos ada perubahan disebabkan ada beberapa faktor.

Di antaranya graduasi Program Keluarga Harapan (PKH) Non-Komponen, penerima ganda dalam satu KK, dan penerima tidak sesuai dengan data kependudukan.

Pihaknya sudah melakukan langkah percepatan untuk menyikapi perubahan data penerima bansos yang harus ada perbaikan kembali.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya