Berita

Dutabbesar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi/RMOL

Dunia

Transformasi Hijau, KBRI Seoul Siap 100 Persen Ramah Lingkungan

SELASA, 22 DESEMBER 2020 | 18:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul bersiap untuk mencanangkan "transformasi hijau" untuk menjadikan kompleks KBRI Seoul 100 persen ramah lingkungan dan berkontribusi pada pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca.

Begitu ungkap Dutabesar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam keterangan yang diterima redaksi (Selasa, 22/12).

“Kami berkomitmen untuk mempercepat proses transformasi hijau kompleks KBRI Seoul, kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul dan kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan pada tahun 2021, dengan menyiapkan program dan dukungan anggaran yang lebih terstruktur dan terencana,” terangnya.

Perlu diketahui, kompleks KBRI Seoul berlokasi di kawasan Yeouido yang merupakan pusat keuangan Korea Selatan. Di lahan seluas lebih dari 8.000 meter persegi itu terdapat bangunan kantor, wisma Duta Besar, dan apartemen staf yang dihuni lebih dari 60 orang.

Selain itu, terdapat kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) yang menyewa ruangan di Gedung IFC Yeouido dan kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di pusat kota Busan yang juga akan dilibatkan dalam tranformasi hijau ini.

Dubes Umar menjelaskan bahwa sebelumnya, KBRI Seoul telah lebih dulu menjalankan transformasi hijau, seperti dalam hal pengelolaan sampah dan daur ulang, penghematan pemakaian listrik, dan pengurangan drastis penggunaan kertas.

Namun ke depannya, sejumlah langkah penting lainnya siap dilakukan seperti penggunaan panel tenaga surya untuk kebutuhan listrik, penggantian kendaraan operasional dengan mobil listrik secara bertahap, dan penggantian sistem pemanas ruangan sesuai standar setempat.

“Transformasi hijau ini mengikuti transformasi digital yang sudah lebih dulu dilaksanakan KBRI Seoul, dan situasi pandemi Covid-19 telah menuntut kami untuk mempercepat transformasi tersebut supaya pelaksanaan misi perwakilan dapat terus berjalan secara maksimal,” paparnya.

Dia juga menjelaskan langkah tersebut merupakan bagian dari upata KBRI Seoul untuk mendorong kerja sama di bidang teknologi ramah lingkungan (green technology) serta dalam mendukung implementasi program “Indonesia 4.0” terutama di sektor-sektor energi terbarukan, pertanian dan perikanan, transportasi, industri manufaktur, dan pengolahan limbah.

“Kami akan menjadikan KBRI Seoul sebagai tempat dimana berbagai pihak di Indonesia, baik pemerintah maupun swasta termasuk UKM, dapat mengakses berbagai teknologi ramah lingkungan yang dimiliki Korea Selatan, dan sebaliknya teknologi yang dikembangkan Indonesia bisa kita promosikan di sini,” terang Umar.

“Kami rencanakan, beberapa teknologi unggulan seperti panel surya dan contoh kebun pintar perkotaan (smart urban farming) akan segera dibangun di kompleks KBRI Seoul,” sambungnya.

KBRI Seoul sendiri sejak tahun 2018 lalu diketahui telah melakukan migrasi digital dalam proses kerja dan pelayanannya termasuk dengan membangun data center mandiri.

Hal ini telah memungkinkan KBRI Seoul dengan cepat mengalihkan pelayanan publik menjadi digital on-line di masa pandemi.

“Saya yakin bahwa semangat transformasi akan membuat kami lebih efektif dalam mencapai misi yang kami emban serta memberikan pelayanan dan perlindungan yang lebih baik lagi kepada warga Indonesia di Korea Selatan,” kata Umar.

Di sisi lain, sejak November 2017, diketahui bahwa status hubungan Indonesia-Korea Selatan telah ditingkatkan menjadi “Special Strategic Partnership”. Dalam kebijakan “New Southern Policy”. Dengan demikian, Korea Selatan memandang Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya sejajar dengan mitra-mitra utamanya yaitu Amerika Serikat, China, Jepang dan Rusia.

Sebagai respon kebijakan di masa pandemi, Pemerintah Korea Selatan telah mencanangkan “Korean New Deal” yang untuk lima tahun ke depan akan melandasi upaya pemulihan ekonomi melalui penguatan ekonomi digital dan ekonomi ramah lingkungan (digital new deal dan green new deal).

Pada akhir bulan Oktober 2020, Pemerintah Korea Selatan juga menetapkan target netral karbon pada tahun 2050 sebagai aksi nyata mengatasi perubahan iklim.

“Tentunya transformasi hijau yang dijalankan KBRI Seoul sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, dan kita juga terus memperhatikan perkembangan kebijakan negara tuan rumah,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya