Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/Repro

Politik

PILKADA 2020

Mahfud MD Klaim Tidak Ada Kaitan Lonjakan Kasus Positif Covid-19 Dengan Pilkada

RABU, 09 DESEMBER 2020 | 17:05 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengklaim pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 tidak ada hubungannya dengan lonjakan kasus positif Covid-19.

Mahfud menggunakan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk membandingkan kondisi sebaran Covid-19 di daerah Pilkada dengan yang tidak menggelar Pilkada.

"Berdasarkan olahan informasi pusat pengendalian Covid-19 di BNPB, itu ternyata tidak ada bedanya tren perkembangan Covid di daerah yang menyelenggarakan pilkada sama yang non pilkada," ujar Mahfud dalam jumpa pers virtual, Rabu (9/12).


Bahkan menurutnya, beberapa daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada memiliki potensi penularan yang lebih tinggi dari daerah yang menyelenggarakan Pilkada.

"Jadi tidak ada kaitan sebenanrnya antara besarnya terinfeksi Covid dengan penyelenggaraan pilkada," tambah Mahfud.

Namun, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 6 Desember 2020, jumlah daerah yang berpotensi tinggi penularan (zona merah) di wilayah Pilkada angkanya lebih tinggi dari wilayah yang Non Pilkada.

Dari total 309 kabupaten/kota yabg menyelenggarakan Pilkada, ada 29 daerah yang masuk zona merah. Sementara, dari 205 kabupaten/kota yang tidak menyelenggarakan Pilkada ada 18 daerah yang masuk zona merah.

Sementara, jumlah daerah yang berpotensi penularan sedang (zona oranye) di wilayah Pilkada angkanya mencapai 220 daerah. Sementara, yang Non Pilkada ada 151 daerah.

Kemudian, jumlah daerah yang berpotensi penularan rendah (zona kuning) di wilayah Pilkada angkanya mencapai 56 daerah. Sementara, yang Non Pilkada ada 28 daerah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya