Berita

Dutabesar Kuba untuk Indonesia Tania Velazquez Lopez dalam program RMOL World View/RMOL

Dunia

Dubes Lopez: Tidak Ada Anak Dan Ibu Hamil Yang Meninggal Karena Covid-19 Di Kuba

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 17:23 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sudah jatuh, tertimpa tangga. Peribahasa itu agaknya cocok disematkan pada Kuba yang pada tahun ini harus bukan hanya harus berjuang dengan sederet sanksi dan blokade yang kembali diberlakukan oleh Amerika Serikat, tapi juga harus berjuang melawan pandemi Covid-19.

Namun bukan Kuba namanya jika tanpa semangat perjuangan. Meski di tengah kondisi rumit sekalipun, Kuba berhasil mengundang sorotan dunia atas keberhasilannya melawan pandemi Covid-19. Tidak berhenti sampai di situ, Kuba bahkan juga berhasil membantu lebih dari 40 negara di dunia untuk menangani pandemi dengan mengirimkan tenaga medis mereka yang profesional.

Merujuk pada data dari situs pemantau World O Meters, sejak Maret lalu, tercatat ada total 8.233 kasus positif Covid-19 yang pernah terjadi di Kuba dengan 134 kematian. Sedangkan mayoritas pasien Covid-19 berhasil sembuh. Hingga saat ini belum ada kasus Covid-19 baru di Kuba.

Dalam program mingguan RMOL World View bertajuk "How Cuba Handles The New Challanges" yang dilaksanakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (30/11), Dutabesar Kuba untuk Indonesia Tania Velazquez Lopez menjelaskan bahwa meski sempat dihantam pandemi Covid-19, namun Kuba berhasil menekan potensi kematian secara umum dan bahkan secara khusus pada anak dan ibu hamil

"Sejak pandemi melanda Maret lalu, tidak ada anak atau pun ibu hamil serta pekerja medis yang meninggal dunia karena Covid-19 di Kuba," terang Dubes Lopez.

"Sejumlah orang yang meninggal karena Covid-19 di Kuba umumnya meninggal karena memang mereka telah memiliki penyakit bawaan yang kronis sebelumnya, seperti diabetes, asma, darah tinggi dan sebagainya. Sehingga kematian mereka tidak sepenuhnya karena Covid-19," tambahnya.

Keberhasilan Kuba secara umum dalam menangani pandemi Covid-19 terutama dikarenakan oleh sistem kesehatan negara tersebut yang sudah terintegrasi dan mudah diakses oleh setiap masyarakat. Dengan demikian, langkah antisipasi dan penanganan awal lebih mudah dilakukan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya