Berita

Sistem kesehatan yang kuat dan merakyat merupakan salah satu faktor utama keberhasilan Kuba dalam melawan virus corona/RMOL

Dunia

Sistem Kesehatan Rakyat Yang Kuat, Kunci Sukses Kuba Perangi Pandemi Covid-19

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 16:52 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kuba merupakan salah satu negara yang menjadi sorotan saat pandemi virus corona atau Covid-19 terjadi di dunia.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Kuba merupakan salah satu contoh sukses dalam perang melawan virus corona. Negara tersebut bahkan membantu mengirimkan tenaga medis profesional mereka ke lebih dari 40 negara di dunia untuk membantu melawan pandemi Covid-19.

"Bahkan di tengah blokade yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Kuba berhasil bukan hanya mengendalikan pandemi, tapi juga membantu lebih dari 40 negara di dunia," ujar Dutabesar Kuba untuk Indonesia Tania Velazquez Lopez dalam program RMOL World View bertajuk "How Cuba Handles The New Challanges" yang dilaksanakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (30/11).

Dia menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena strategi utama yang dimiliki oleh Kuba.

"Ini semua berkat strategi di mana Kuba memiliki link atau ikatan erat antara pemerintah, sistem kesehatan serta pengambilan keputusan yang cepat," paparnya.

Bukan hanya itu, Kuba juga memiliki sistem kesehatan yang baik di mana setiap warga Kuba bisa mengakses layanan kesehatan dengan baik dan cuma-cuma.

"Di Kuba, kami memiliki sistem kesehatan utama di mana ada setidaknya satu dokter dan satu perawat untuk setiap 1.000 orang penduduk Kuba," jelas Dubes Lopez.

Hal tersebut memungkinkan pengawasan kesehatan dilakukan dengan baik dan cermat.

"Para dokter dan perawat tersebut memiliki catatan medis setiap penduduk di wilayah di mana mereka bertanggungjawab. Sehingga mereka juga bisa melakukan pengecekan kesehatan dengan baik dan mengambil langkah pertama penanganan ketika ada warga yang menunjukkan gejala terinveksin virus corona," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya