Berita

Jenazah para petani korban pembantaian di Nigeria/BBC

Dunia

Sadis, 113 Petani Nigeria Dibantai Di Lahan Pertanian

MINGGU, 29 NOVEMBER 2020 | 22:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Aksi pembantaian dan pembunuhan sadis terjadi di Nigeria akhir pekan ini. Puluhan petani meninggal dunia dalam sebuah seragan keji di lahan pertanian di dekat wilayah Maiduguri, ibukota negara bagian Borno, di timur laut Nigeria. Laporan awal ReutersReuters menyebut bahwa 43 orang petani dibunuh. Namun Al Jazeeramengabarkan bahwa 70 jasad petani lainnya juga ditemukan tewas secara tragis.

Wilayah ini memang dikenal sebagai wilayah yang rawan konflik dan kekerasan, mengingat kelompok pemberontak Boko Haram dan ISIS Afrika Barat aktif beroperasi di wilayah tersebut.

Menurut laporan media setempat, seperti dikutip BBC, para pelaku penyerangan mengikat pekerja pertanian yang bekerja di sawah dan menggorok leher mereka.

Ini adalah salah satu serangan terburuk dalam beberapa bulan terakhir di wilayah itu. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Serangan itu mengundang kemarahan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.

"Saya mengecam pembunuhan para petani pekerja keras kami oleh teroris di negara bagian Borno. Seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini. Pikiran saya bersama keluarga mereka di masa kesedihan ini. Semoga jiwa mereka beristirahat dengan damai," kata Buhari.

Dia menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan teroris yang gila.

Sementara itu, milisi lokal menyebut bahwa dalam pembantaian tersebut, 43 orang meninggal dunia dan enam lainnya selamat namun dengan luka'luka yang serius.

Sedangkan laporan dari kelompok HAM Amnesty International, sejumlah pekerja pertanian lainnya dinyatakan hilang, termasuk 10 wanita di antara mereka.

Meski belum jelas siapa pelaku serangan itu dan apa motif di balik serangan tersebut, namun seorang anggota parlemen lokal, Ahmed Satomi menduga aksi keji ini dilakukan oleh Boko Haram.

Pasalnya, sehari sebelum serangan itu, para petani tersebut melucuti senjata dan menangkap seorang pria bersenjata Boko Haram yang telah menyiksa mereka.

Meski begitu, penyelidikan atas kasus ini masih didalami. pihak berwenang setempat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya