Politisi PKB, Abdul Kadir Karding/Net
Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air, Selasa (10/11) ini disambut gegap gempita oleh para pengikutnya hingga Bandara Soekarno-Hatta dipenuhi lautan manusia.
Hal ini menyusul keputusan pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD yang membolehkan para jemaah menjemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta.
Akibatnya, Bandara Soetta, terutama di Terminal 3 disesaki jemaah. Dampak lanjutnya, hampir seluruh calon penumpang yang akan berangkat ke bandara terjebak macet dan harus mengatur ulang jadwal penerbangan mereka.
Menanggapi hal itu, politisi PKB Abdul Kadir Karding memahami maksud pemerintah yang disampaikan Mahfud MD. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan pemerintah tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap warga.
"Itu artinya kepulangan beliau (Habib Rizieq) tidak dihalang-halangi, beliau berhak pulang sebagai warga negara dan diperlakukan sama dengan warga negara lainnya," ujar Karding saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/11).
Namun melihat dampak yang ditimbulkan, Karding mengkritisi soal koordinasi pihak-pihak terkait. Bila koordinasi dilakukan dengan baik, maka persoalan kemacetan menuju bandara tidak akan terjadi.
"Ya mestinya sebelum ini ada kordinasi, sehinggak diatur sedemikian rupa dan disepakati," kata Karding.