Berita

Diskusi virtual bertajuk "Pemilu AS dan Masa Depan Politik Global" yang diselenggarakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)/RMOL

Dunia

Bila Joe Biden Dianggap Tidak Bawa Euforia Berarti, Donald Trump Masih Berpeluang Terpilih Kembali

SABTU, 31 OKTOBER 2020 | 22:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Calon presiden Amerika Serikat dan dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan para pendukungnya, barangkali sedang merasa berada di atas angin saat ini bila melihat sederet jajak pendapat terbaru yang dilakukan sejumlah lembaga survei di negara itu.

Yang terbaru, jajak pendapat yang dilakukan stasiun televisi Fox News memperkirakan Biden unggul delapan poin di atas Trump dengan persentase perolehan suara 52 persen banding 44 persen.

Namun, di sisi lain, berbagai hasil survei seperti tersebut bukan bekal yang cukup untuk memprediksi hasil pemilihan presiden Amerika Serikat. Perlu diingat bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat tidak seperti di Indonesia yang menerapkan sistem one man one vote.

Pemilu di negeri Paman Sam tidak menggunakan pemilihan langsung di mana suara setiap warganegara memiliki nilai yang sama. Amerika Serikat yang didirikan oleh kaum aristokrat dari masing-masing negara bagian menggunakan electoral college, kelompok electors, di masing-masing negara bagian yang menentukan siapa calon presiden yang menang.

Adapun suara warganegara yang memilih hanya dibutuhkan untuk menentukan pasangan capres-cawapres dari partai apa yang menang di satu negara bagian. Sementara itu jumlah suara electoral college yang dimiliki masing-masing negara bagian tidak sama. Beberapa negara bagian memiliki jumlah electoral college besar, sebagian lagi kecil.

"Artinya, rakyat Amerika Serikat bukan menjadi pihak yang paling menentukan siapa yang akan memimpin negara mereka,” kata pengamat politik internasional Teguh Santosa dalam diskusi virtual bertajuk "Pemilu AS dan Masa Depan Politik Global" yang diselenggarakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada Sabtu malam (31/10).

Menurut Teguh, meski dalam sejumlah survei Biden tampak unggul, namun mantan Wakil Presiden AS itu tampaknya tidak membawa euforia yang cukup besar untuk bisa mengungguli pesaingnya, sang petahana Donald Trump.

"Saya bandingkan dengan pilpres 2008, saat Barack Obama pertama kali maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Saat itu ada euforia yang sangat besar," ujar Teguh.

Euforia yang besar juga terjadi pada pilpres 2016 di mana Hillary Clinton maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Ketika itu Hillary Clinton berpeluang besar menjadi presiden wanita pertama di Amerika Serikat.

"Meski membawa euforia yang besar dan survei-survei yang muncul mengunggulkannya, tapi begitu perhitungan suara, banyak orang tepuk jidat (Hillary Clinton dikalahkan oleh Donald Trump),” paparnya.

"Nah hari ini Biden tidak menawarkan euforia dibandingkan dengan Hillary Clinton yang berpotensi menjadi presiden wanita pertama, apalagi jika dibandingkan dengan Obama,” sambung Teguh yang juga merupakan Dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Merujuk pada hal tersebut, bila Joe Biden dianggap tidak membawa euforia berarti, masih ada kemungkinan Trump akan kembali terpilih kembali.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya