Berita

Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo akan berkunjung ke Indonesia/Net

Dunia

Jelang Lawatan Menlu AS, Hikmahanto Juwana Ingatkan Soal Politik Bebas Aktif Indonesia

JUMAT, 23 OKTOBER 2020 | 08:50 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia, sebagai bagian dari tur Asia yang dilakukannya.

"Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo akan melakukan perjalanan ke New Delhi, India; Kolombo, Sri lanka; Male, Maladewa' Jakarta, Indonesia (pada tanggal) 25-30 Oktober," begitu bunyi pernyataan yang dimuat di situs resmi Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (21/10).

Kunjungan Pompeo ke Indonesia menjadi tanda tanya tersendiri, mengingat kunjungan tersebut dilakukan jelang pemilu presiden AS. Di tambah lagi, kunjungan dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

"Setelah Menhan Prabowo mengunjungi AS, dalam rencana Menlu AS Michael Pompeo akan datang ke Indonesia," kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana kepada redaksi RMOL.ID (Jumat, 23/10).

"Menjadi pertanyaan di masa pandemi Covid-19 ini dan mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden di AS, mengapa para pejabat AS intens berhubungan dengan para mitranya di Indonesia?" sambungnya.

Hikmahanto menyebut, kunjungan itu kemungkinan besar terkait dengan kekhawatiran AS terhadap Indonesia yang dianggap terlalu dekat dengan China.

"Belakangan ini China sangat agresif di Laut China Selatan. Bahkan dengan kekuatan ekonominya dan penemuan vaksin telah mengembangkan pengaruh di negara-negara kawasan," jelas Hikmahanto.

"Agresifitas ekonomi China bahkan menurut buku putih Departemen Pertahanan AS yang memungkinkan China meminta sejumlah negara untuk membangun pangkalan militer, termasuk Indonesia," sambungnya.

Lebih lanjut Hikmahanto menambahkan, AS tentunya juga berharap Indonesia berada di belakang AS.

"Permintaan AS untuk mendaratkan pesawat tempur mata- mata dapat diartikan demikian," ujarnya.

"Disinilah pentingnya pengambil kebijakan di Indonesia untuk menjaga politik luar negeri bebas aktif baik terhadap China, AS, maupun negara manapun," tutup Hikmahanto.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya