Berita

Ketua Prodi Manajemen Industri Katering FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr. Dewi Turgarini., S.S., MM.Par/Net

Nusantara

Wisata Gastronomi Berpotensi Sejahterakan Masyarakat Dan Membentuk Toleransi

KAMIS, 22 OKTOBER 2020 | 14:24 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Gastronomi atau tata boga bukan sebatas kuliner biasa. Di dalamnya terdapat seni dan ilmu memasak, menghidangkan, mencicipi, merasakan pengalaman, mencari, mempelajari, meneliti dan menulis tentang makanan serta segala hal yang berkaitan dengan gizi manusia.

Gastronomi juga mencakup konsep baru dari pusaka budaya dan warisan budaya yang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

Begitu kata Ketua Prodi Manajemen Industri Katering FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr. Dewi Turgarini., S.S., MM.Par saat menjadi pemantik diskusi bertema “Peluang dan Tantangan Wisata Gastronomi di Indonesia” yang digelar Program Studi Kajian Pariwisata UGM secara virtual, Selasa lalu (20/10).


Selain itu, wisata gastronomi juga berpotensi untuk membentuk toleransi karena sifatnya yang sangat cair lintas suku, bangsa, ras, kelompok agama dan gender. 

“Setiap daerah memiliki ikon pariwisata yang bisa diangkat yang dapat dilengkapi dengan keberadaan gastronomi yang unik. Hal ini bisa menjadi sebuah ikon branding bagi sebuah destinasi, memberikan soft power bagi diplomasi, toleransi, mempromosikan budaya, identitas dan nilai, pencitraan serta pengamblian keputusan,” tuturnya.

Hanya saja, pengembangan pariwisata berbasis gastronomi masih terkendala. Di antaranya, belum disadari potensi makanan tradisional dan lokal sebagai daya tarik wisata.

Masyarakat, sambungnya, belum paham cara mengemas potensi tersebut sebagai atraksi wisata dan cara membuat produk dengan standar yang baik. Mayoritas juga belum punya jejaring antar stakeholder, belum paham penggunaan bahan baku lokal yang berkelanjutan menjadi kekuatan wisata gastronomi dan teknik pemasaran produk wisata gastronomi yang tepat.

“Belum ada juga pola, rute dan paket wisata gastronomi, belum ada sistem informasi dan digitalisasi yang memudahkan akses bagi wisatawan untuk berkunjung, belum diterapkannya strategi dan model pengembangan wisata gastronomi serta perlunya kolaborasi penelitian bersama pemerintah kota dan provinsi,” sambungnya.

Sementara dalam kondisi pandemi saat ini pengembangan industri pariwisata mengalami kendala. Dampak penurunan kinerja pariwisata terhadap UMKM yang bergerak di usaha makanan dan minuman (mamin) mikro mencapai 27 persen. Dampak terhadap usaha kecil mamin sebesar 1,77 persen dan usaha menengah 0,07 persen.

Untuk itu, dibutuhkan inovasi dari produsen dan pengelola jasa pariwisata. Dalam hal ini, pemerintah dapat membantu dengan melakukan berbagi upaya seperti melakukan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, dan penyelamatan.

“Sudah saatnya bergerak dari diri sendiri dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder secara konsisten melestarikannya. Dengan begitu kita dapat menuai  kesejahteraan masyarakat dari aspek ini di nusantara,” tutupnya.

Webinar ini turut menghadirkan Dr. Hendri Adjie Kusworo sebagai penanggap dan Prof. Heddy Shri Ahimsa sebagai moderator. Webinar diikuti oleh 135 orang baik mahasiswa, alumni maupun masyarakat luas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya