Berita

Perdamaian di Afghanistan akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk lebih mudah melawan terorisme di dalam negeri/Net

Dunia

Perdamaian Di Afghanistan, Kesempatan Emas Indonesia Lawan Terorisme Di Dalam Negeri

SENIN, 19 OKTOBER 2020 | 15:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia merupakan negara yang memiliki citra yang kuat sebagai mediator internasional. Termasuk dalam kasus Afghanistan. Indonesia konsisten untuk mendorong perdamaian di negara yang telah dilanda konflik sejak hampir dua dekade terakhir itu, baik melalui saluran bilateral maupun multilateral.

Bahkan, konsistensi itu pun dilaksanakan bukan hanya oleh pemerintah Indonesia, tapi juga oleh kelompok masyarakat. Sebut saja Nahdlatul Ulama (NU) yang banyak berperan dalam membantu Taliban untuk bisa membuka pintu dialog.

Wakil Dekan FISIP UIN Jakarta, Badrus Sholeh Ph.d dalam program mingguan RMOL World View bertajuk "Indonesia Untuk Afghanistan Yang Damai" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL.ID pada Senin (19/10), menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang lebih besar untuk masuk lebih dalam ke berbagai aspek subtansial yang mendorong perdamaian di Afghanistan.

"Indonesia bisa masuk ke aspek-aspek subtansial seperti capacity building bagi perempuan, juga memajukan pendidikan. Investasi pendidikan kita yang moderat bisa kita ekspor ke Afghanistan dan saya yakin bisa diterima dengan baik," jelasnya.

Selain itu, aspek lain yang bisa Indonesia mengambil peranan lebih adalah ekonomi.

"Bagaimana dengan ekonomi? Ini jadi tantangan besar berikutnya. Tapi kita punya pengalaman baik dalam transisi demokrasi dengan pembangunan yang luas. Kita juga punya resource yang kuat baik melalui kementerian, BUMN, serta lembaga-lembaga lain untuk bisa membantu transisi ekonomi di Afghanistan," papar Badrus.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa, Indonesia memiliki kepentingan besar dalam perdamaian di Afghanistan. Salah satunya adalah untuk melawan terorisme.

"Di Afghanistan itu, pemerintahnya memiliki kekuasaan sekitar 40 persen dari keseluruhan wilayah. Sedangkan Taliban menguasai 30 persen. Sisanya, diperebutkan oleh kelompok-kelompok kecil, termasuk ISIS dan Al Qaeda," ujar Badrus.

"Jika Afghanistan terus menerus konflik, maka ISIS akan terus berkembang di perbatasan (Afghanistan). Sedangkan ISIS di Indonesia memandang wilayah tersebut (perbatasan Afghanistan) sebagai wilayah penting untuk transit. Kepentingan Indonesia (dalam perdamaian di Afghanistan) salah satunya ada di sini, karena bisa membantu melawan teroris di dalam negeri," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya