Berita

Cafe de Colombia adalah segel yang diberikan untuk produk kopi buatan Kolombia/Net

Dunia

Di Balik Sedapnya Aroma Kopi Kolombia

KAMIS, 15 OKTOBER 2020 | 16:30 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kolombia dan kopi adalah dua hal yang sulit dilepaskan. Kolombia merupakan salah satu negara yang memiliki biji kopi terbaik di dunia.

Colombia bean
atau biji kopi Kolombia terkenal memiliki memiliki rasa serta aroma yang kuat dan khas. Tidak salah jika pemerintah Kolombia pun membanggakan produksi dalam negerinya tersebut.

Melalui situs resminya, colombia.co, dijelaskan bahwa kopi Kolombia terkenal di dunia karena rasanya dan aroma lembut namun kaya.

Lantas apa rahasia di balik aroma dan rasa kopi Kolombia yang sedap?

Ada banyak faktor. Namun salah satu yang tidak bisa dipungkiri adalah faktor geografi. Biji kopi di Kolombia tumbuh paling baik di tanah vulkanik, pada ketinggian 1.200 hingga 1.800 meter, di tempat-tempat yang bebas es tetapi menerima curah hujan sekitar 80 inci setahun.

"Rahasia sukses kami lainnya adalah biji kopi kami. Jenis kopi terbaik di dunia adalah cofea arabica (arabica) dan cofea canephora (robusta) dan semua orang tahu arabika memiliki rasa terbaik," begitu bunyi keterangan di situs resmi pemerintah Kolombia.

"Kita mungkin agak bias di sana tapi petunjuknya ada pada namanya, robusta lebih murah, mengandung lebih banyak kafein dan memiliki hasil yang lebih besar. Kopi Kolombia adalah 100 persen arabika," sambung keterangan yang sama.

Aroma dan rasa kopi Kolombia yang sangat kuat dan khas tidak jarang memikat siapapun yang menyeruputnya. Tidak terkecuali Dutabesar RI Untuk Kolombia Priyo Iswanto.

Kecintaanya pada kopi Kolombia dia utarakan dalam program RMOL World View bertajuk "Kolombia-Indonesia, 40 Tahun Yang Hangat, Bela Sawit Saling Menguat" yang dilaksanakan oleh Kantor Berita Politik RMOL.ID pada Rabu malam (15/10).

"Kopi Kolombia ini alamnya memang cocok untuk kopi arabika. Keunggulannya ada pada aroma dan keasamannya atau mild-nya sedang," ujar Priyo.

"Tidak heran jika kopi Kolombia sangat disenangi dunia dan bisa jadi bahan campuran atau blending," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa di balik tenarnya kopi Kolombia di ranah internasional, ada sistem manajemen dan produksi yang baik.

"Di sini (Kolombia), dari sisi manajemen ada pembentukan federasi nasional petani Kolombia yang sudah dibangun sejak tahun 1927," ujarnya.

Prio menjelaskan, tugas utama federasi itu antara lain adalah menstabilkan harga, memberikan jaminan kepada petani dan memastikan bahwa petani mendapat keuntungan dengan sistem yang transparan dan penjualan yang baik.

"Bukan hanya itu, federasi ini juga menyediakan pembaruan yang kompetitif dan sustainable serta konsisten mempertahankan keunggulan yang dapat menjadi daya saing," ungkap Priyo.

Bukan hanya itu, hal lain yang dilakukan federasi tersebut adalah mendorong promosi dan branding.

"Branding yang dilakukan itu bukan hanya di luar (negeri) tapi juga di dalam (negeri). Warga Kolombia bangga dengan kopi mereka. Warga Kolombia pun gemar minum kopi produksi dalam negeri," paparnya.

"Mereka (federasi kopi) juga bahkan membuat seal nasional dalam kerangka branding, yakni seal 'Cafe de Colombia'. Ini brand bahwa kopi ini produk Kolombia," sambung Priyo.

Hal lain yang juga menarik dari kopi Kolombia adalah proses produksinya.

"Di tengah kemajuan teknologi seperti saat ini, mereka (Kolombia) mempertahankan budaya panen kopi secara manual. Ketika negara lain panen dengan mesin, Kolombia memanen dengan tangan agar mempertahankan kualitas biji kopi mereka, sehingga aroma dan kualitas terjamin," terang Priyo.

Penjelasan Priyo pun tidak berbeda dari apa yang dipromosikan oleh pemerintah Kolombia. Melalui situs colombia.co, dijelaskan bahwa panen kopi yang dilakukan oleh Kolombia mengubah permainan.

"Beberapa negara menyukai pemetikan, yang berarti menarik semua biji kopi dari cabang sekaligus, biasanya dengan mesin. Di Kolombia yang bergunung-gunung, norma kami adalah 'memetik ceri' atau memilih hanya ceri yang matang sepenuhnya," begitu bunyi keterangan tersebut.

"Pemetik kopi kami memeriksa satu pohon setiap 10 hari atau lebih dan pemetik yang baik dapat memanen hingga 90 kilogram ceri merah matang sehari dengan cara itu, (dengan cara yang sama) sekitar 18 kilogram biji kopi," sambung keterangan yang sama.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya