Berita

Angka 6/Net

Jaya Suprana

Angkamologi Enam

SENIN, 12 OKTOBER 2020 | 07:25 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAMPAI saat naskah ini ditulis, saya belum tahu alasan angka 6 disebut sex dalam bahasa Latin yang sama tata huruf mau pun lafal namun beda makna dengan sex dalam bahasa Inggris. Atau jangan-jangan sama tetapi sengaja dikaburkan?

Kaum Pythagorawan menganalogkan angka 6 dengan perkawinan  sebab 6 merupakan perpaduan dari 2 sebagai angka genap pertama yang dianggap feminin serta 3 sebagai angka ganjil pertama yang dianggap maskulin.

Di samping meyakini 6 adalah angka ekuilibrial, sebab menyeimbangkan dua segitiga yang masing-masing terdiri dari 3 garis lurus yang membentuk 2 segitiga. Sementara Euclid mendogmakan angka 6 sebagai angka sempurna sebab terdiri tiga faktor berurutan = 1,2 dan 3 serta 6 = 1+2+3 dan 6 bisa dibagi 1 atau 2 atau 3.

Bentuk angka 6 terbalik dengan angka 9 namun keduanya tidak bisa saling membagi meski keduanya bisa dibagi 3.

Santo Augustine bersabda bahwa 6 memang tidak-bisa-tidak harus dogamtis sempurna sebab Tuhan mencipta alam semesta serta para penghuninya dalam 6 hari yang tetap bertahan sempurna meski sistem enam hari kerja sudah berubah menjadi lima hari kerja.

Di samping keren bahwa 6=1+2+3 ternyata juga tetap sama dengan 6=1X2X3 sulit tertandingi oleh angka pun di alam semesta kecuali ada yang memaksakan sistem angka serba baru khusus demi menggugurkan fakta 1+2+3 adalah sama dengan 1X2X3.

Sayang bahwa untuk sementara ini sebelum ada yang berhasil bikin bukti perlawanannya, maka 1-2-3 dan 1:2:3 masih tidak ada yang sama dengan 6. Namun 6 adalah sama dengan akar dari keseluruhan 1 pangkat 3 plus 2 pangkat 3 plus 3 pangkat 3.

Tidak percaya? Silakan hitung sendiri. Jika ternyata keliru maka jangan salahkan saya sebab saya cuma manut kesepakatan para matematikawan. Benang kusut makin ruwet sebab menurut Acta Arithmetica, ekuasi x pangkat 3 ditambah y pangkat 3 dan z pangkat 3 sama dengan 6 xyz konon bersolusi x=1, y=2 dan z=3.

Saya tidak paham kenapa bisa begitu maka tidak bertanggung-jawab atas ekuasi ajaib tersebut. Atau jangan-jangan diajaib-ajaibkan ? Namun mohon dimaafkan bahwa 1/6 : 1 = 1/2+1/3+1/6.

Jika 6 dikalikan dengan dirinya sendiri, maka angka terakhirnya adalah 6. Hanya angka 5 memiliki sifat yang sama!  142.857x2=285.714 ; 142.857x3=angka terakhir pindah menjadi angka pertama=417.285 maka 142.857X4=541.728 lalu 142.857X5=854.172 kemudian 142.857X6 =285.417.

Sayang, keajaiban sekuenza itu ternyata berakhir pada angka 6 karena mendadak 142.857X7=999.999! Sang pemerhati misteri, Iamblichus mempersilakan kita memilih 3 angka berurutan dengan syarat yang terbesar harus bisa dibagi 3 lalu menjumlahkan ketiga angka itu lalu menjumlahkan hasilnya sampai akhirnya tercapai satu digit angka saja.

Angka itu pasti adalah 6! Mari kita coba denggan 7+8+9=24 sementara 2+4=6 atau 25+26+27=15 sementara 1+5=6. Atau 97+98+99= 294 sementara 2+9+4=15 padahal 1+5=6.  Atau 331+332=333=996 sementara 9+9+6=24 ternyata 2+4=6. Atau 3700+3701+3702=11.103 lalu terbukti bahwa 1+1+1+0+3=6.

Selanjutnya 25870+25871+25872= 77613=7+7+6+1+3=24 di mana 2+4=6. Atau kita gunakan angka dengan digit makin banyak yaitu 33.333.331+33.333.332=33.333.333 =3+3+3+3+3+3+3+3 = 24=2+4=lagi-lagi 6!

Ampun deh! Bagi yang tidak percaya silakan lanjut melakukan pembuktian dengan angka sebesar mungkin demi membuktikan Iamblichus bohong. Siapa tahu berhasil.

Saya pribadi senantiasa berupaya patuh pada petunjuk Gus Dur “Gitu aja kok repot!”, memilih tidak repot maka menyerah pasrah pada kenyataan bahwa tidak semua misteri di alam semesta bisa dibuktikan dengan akal manusia apalagi saya.

Justru angkamologi sebagai bagian dari pemikiran matematika, logika, metafisika, sains dan agama membuktikan bahwa akibat manusia mustahil sempurna maka tidak ada pemikiran manusia yang sempurna kecuali dipaksakan secara dogmatis agar dianggap sempurna.

Penulis pembelajar misteri angkamologi


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya