Berita

Gambar serangan di Nagorno-Karabakh, (kiri) gambar dari Kementerian Pertahanan Azerbaijan, (kanan) gambar dari Kementerian Pertahanan Armenia/RT

Dunia

Nagorno-Karabakh Memanas, Turki Dukung Azerbaijan, Rusia Dorong Armenia Redam Konflik

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 13:10 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Situasi di daerah kantung atau enklave Armenia di Azerbaijan, yakni Nagorno-Karabakh kembali memanas akhir pekan kemarin.

Hal itu bermula dari serangan rudal yang dilancarkan oleh Azerbaijan pada Minggu pagi (27/9) waktu setempat.

Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Armenia yang diterima Kantor Berita Politik RMOL pada hari yang sama, dilaporkan bahwa terjadi serangan rudal Azerbaijan di sepanjang jalur kontak yang juga menargetkan pemukiman, termasuk ibukota Stepanakert.

Armenia tidak tinggal diam dalam menanggapi serangan itu dan bergegas untuk mengerahkan semua kapasitas yang dimiliki negara untuk memastikan keamanan rakyat dengan menanggapi Azerbaijan melalui militer maupun politik.

Memanasnya situasi di daerah kantung tersebut bukan hanya mengundang reaksi dari kedua negara terkait, yakni Armenia dan Azerbaijan, tapi juga dari para sekutu dekat mereka, yakni Turki dan Rusia.

Tidak lama setelah bentrokan terjadi, dalam pernyataan di Twitter menyusul panggilan telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut bahwa Armenia membuat penghalang bagi perjanjian damai.

"Armenia, yang telah menambahkan serangan lain terhadap Azerbaijan, sekali lagi telah menunjukkan bahwa itu adalah ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan itu," kata Erdogan seraya menegaskan solidaritas yang kuat dari Turki untuk Azerbaijan dalam situasi tersebut, seperti dikabarkan Reuters.

Di sisi lain, seperti dikabarkan Russia Today, Presiden Rusia Vladimir Putin, juga pada akhir pekan kemarin, mengatakan kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan untuk mengambil upaya demi menghentikan eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.

Putin mengatakan, Rusia prihatin dengan ledakan kekerasan yang tiba-tiba di Nagorno-Karabakh. Namun dia mengaku yakin bahwa dalam situasi tersebut sebaiknya meredam eskalasi dan berupaya menghentikan permusuhan.

Perlu diketahui bahwa Nagorno-Karabakh merupakan daerah kantung etnis Armenia di Azerbaijan yang telah di luar kendali Azerbaijan sejak berakhirnya perang pada tahun 1994.

Kedua belah pihak memiliki kehadiran militer yang besar di sepanjang zona demiliterisasi yang memisahkan wilayah tersebut dari wilayah Azerbaijan lainnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya