Berita

Paparan Wakil Kepala CSE Aviation, Samudra Sukardi dalam webinar Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) bertajuk "The Contribution of Indonesia Aviation Industry Toward Escaping From Covid-19 Pandemic" pada Jumat, 25 September 2020/RMOL

Nusantara

Samudra Sukardi: Menteri Kelautan Ada, Kenapa Menteri Kedirgantaraan Tidak Ada?

JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 | 17:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebagai sebuah negara kepulauan yang besar, transportasi udara menjadi penting bagi Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki struktur pegunungan dan laut yang sulit dilewati oleh kendaraan lain.

Pentingnya udara bagi nusantara membuat pemerintah seharusnya sudah membuat suatu kebijakan yang mendorong perkembangan industri  kedirgantaraan.

Dalam hal ini, Wakil Kepala CSE Aviation, Samudra Sukardi berpendapat, perlu adanya sinergi kebijakan dan pembuatan holding company.


Sinergitas kebijakan menjadi satu kebijakan utuh terkait kedirgantaraan perlu dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan terkait isu-isu wilayah udara dan penerbangan.

"Kenapa one policy? Karena Kertajati sampai sekarang masih kosong. FIR belum selesai," ujarnya dalam webinar Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) bertajuk "The Contribution of Indonesia Aviation Industry Toward Escaping From Covid-19 Pandemic" pada Jumat (25/9).

Terkait hal tersebut, Samudra mengusulkan jika industri aviasi harus berbasis bisnis. Selain itu, ia juga menggagas pembentukan suatu kementerian khusus kedirgantaraan, seperti halnya kelautan.

"Menko Kelautan ada, kenapa Menko Kedirgantaraan gaada?" ujarnya.

"Seharusnya setelah ada Menko Kedirgantaraan itu ada holding, mencakup manufaktur, airline, infrastruktur, maintanance, support, juga ada leasing dan financial," tambahnya.

Mengenai manufaktur, Samudra juga menyoroti aircraft manufacture yang menurutnya kurang produktif. Untuk itu, manufaktur perlu diorientasikan pada bisnis untuk mendapatkan penawaran

"Kalau business oriented, dia bisa dapat orderan, lebih berguna, jadi setiap saat berkreasi. Tapi kalau sekarang ini, dia hanya nunggu," tuturnya.

Di tengah pandemi Covid-19, Samudra mengingatkan agar industri penerbangan harus berani mengambil terobosan-terobosan dengan serius.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya