Berita

Foto resmi dari DAPA yang menunjukkan prototipe jet tempur Korea Selatan yang sedang dirakit di fasilitas Korea Aerospace Industries Co. (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan/Yonhap

Dunia

Mengenal Lebih Dekat Proyek Jet Tempur KFX/IFX, Simbol Persahabatan Indonesia-Korsel

SELASA, 08 SEPTEMBER 2020 | 22:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kabar kurang sedap soal Indonesia menjadi pembahasan di negeri ginseng awal pekan ini. Kabar tersebut berkenaan dengan proyek bersama kedua negara untuk untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya

Melansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Indonesia dikabarkan menunggak pendanaan untuk proyek bersama jet tempur canggih bernama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment atau disingkat KFX/IFX, kerap kali juga ditulis KF-X/IF-X.

Apa itu proyek KFX/IFX?


Proyek KFX/IFX adalah proyek pengembangan jet tempur generasi 4.5 yang dibuat oleh Indonesia dan Korea Selatan.

Melansir situs resmi Kementerian pertahanan, Kemhan.go.id, program kerjasama Pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX dilaksanakan melalui tiga tahapan (Phase) yaitu Technology Development Phase (TD Phase), Engineering and Manufacturing Development (EMD Phase) dan Production Development.

Proyek ini sempat tertunda pada tahun 2009 sebelum kemudian pada Januari 2016, kedua negara sepakat untuk menandatangani perjanjian soal pembagian biaya atau cost share agreement.

Untuk proyek jangka panjang ini, total investasi kedua negara mencapai hingga 8,8 triliun won atau setara dengan 7,3 miliar dolar AS.

Melansir Korea Times, pemerintah Indonesia sepakat untuk menanggung 20 persen pembiayaan pengembangan pesawat. Dengan demikian, Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar sekitar 1,7 triliun won dalam pendanaan proyek tersebut.

Merujuk pada pada data dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Indonesia sejauh ini sudah membayar total 227,2 miliar won. Namun Indonesia belum melakukan pembayaran lain senilai 500 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus lalu.

"Sedikit kemajuan telah dicapai dalam hal kerja sama dengan Indonesia terkait proyek KFX," kata seorang pejabat di Korea Selatan kepada Korea Times awal pekan ini.

Simbol Persahabatan

Kemhan RI, melalui situs resminya, menyebut bahwa KFX/IFX merupakan kerjasama yang sangat strategis antara Indonesia dan Korea Selatan, dimana kedua negara memiliki hubungan baik yang panjang.

Untuk itu, kedua negara perlu membangun suatu mekanisme dan sistem yang tidak hanya melalui Business to Business (B to B) tetapi juga Government to Government (G to G).

Sementara itu, Korea Times menulis bahwa selama pertemuan antara Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo dan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto pada bulan Desember tahun lalu, kedua menteri berjanji untuk memajukan proyek tersebut.

Mereka bahkan menyebut bahwa kerjasama semacam itu merupakan simbol hubungan kepercayaan yang kuat.

Setali tiga uang dengan pernyataan tersebut, dalam wawancara dengan Kantor Berita Politik RMOL.ID November 2019 lalu, Dutabesar Korea Selatan untuk Indonesia pada saat itu, Kim Chang-beom menjelaskan bahwa proyek KFX/IFX pada saat itu hampir mencapai tahap final dari renegosiasi.

"Ketika Presiden Moon dan Presiden Jokowi bertemu di Seoul, September 2018, keduanya setuju untuk renegosiasi term and condition yang spesifik mengenai KFX/IFX," ujarnya pada saat itu.

"Kita setuju untuk melanjutkan proyek itu, tetapi pada saat yang sama kita harus merenegosiasi beberapa term and condition. Yang paling penting cost sharing, payment schedule, intellectual property rights, dan transfer of technology," jelasnya.

Meski saat ini tengah terganjal masalah pembiayaan dari Indonesia, melansir Korea Times awal pekan ini, proyek KFX/IFX masih berlanjut tanpa hambatan berarti.

Spesifikasi Jet Tempur

Menurut DAPA, Korea Selatan memulai perakitan terakhir prototipe jet pertama setelah konfirmasi akhir desain tahun lalu. Prototipe tersebut diharapkan akan diluncurkan pada paruh pertama 2021.

"Meskipun pandemi Covid-19 global, proyek KF-X telah berjalan sesuai rencana, dan prototipe diharapkan tersedia tahun depan," kata pejabat DAPA Jung Kwang-sun kepada Yonhap baru-baru ini.

Korea Selatan sendiri menargetkan akan menyelesaikan pengembangan pada sekitar tahun 2026.

Menurut Korea Aerospace Industries Co. (KAI), jet tempur itu dirancang mampu terbang dengan kecepatan maksimum Mach 1,81 dengan jarak terbang mencapai 2.900 kilometer. Jet tempur ini memiliki kemiripan dengan F-35A generasi kelima.

Dengan muatan maksimum 7.700 kilogram, pesawat tempur ini mampu memasang 10 pod untuk rudal dan barel bahan bakar. Jet tempur ini juga akan dapat membawa beberapa jenis rudal udara-ke-udara (air-to-air missiles), seperti IRIS-T Jerman dan rudal Meteor dipandu radar aktif pengembang Eropa MBDA.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya