Berita

Desain konsep dari KF-X/Yonhap

Dunia

Indonesia Tunggak Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-X

SENIN, 07 SEPTEMBER 2020 | 22:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia menjadi sorotan di Korea Selatan awal pekan ini karena dianggap telah menunggak kewajiban pembayaran untuk proyek bersama yang dilakukan kedua negara.

Proyek bersama yang dimaksud adalah proyek Indonesia-Korea Selatan untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya

Untuk diketahui, Indonesia adalah mitra dari proyek KF-X Korea Selatan untuk mengembangkan pesawat tempur lokal dalam upaya pengadaan pesawat tempur untuk angkatan udaranya sendiri dan meningkatkan industri kedirgantaraannya.

Melansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Indonesia telah setuju untuk menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek senilai total 8,8 triliun won tersebut.

Menurut data dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), Indonesia sejauh ini sudah membayar total 227,2 miliar won. Namun Indonesia belum melakukan pembayaran lain senilai 500 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus lalu.

"Mengikuti permintaan presiden Indonesia pada 2018 untuk pembicaraan tentang pembayaran, Korea Selatan membentuk badan konsultasi pan-pemerintah dan telah mengadakan diskusi tingkat kerja dengan Jakarta," begitu keterangan yang dirilis DAPA pada Senin (7/9).

Keterangan yang sama juga menyebutkan bahwa sepanjang tahun ini, kedua belah pihak telah bertemu setidaknya empat kali.

"Meskipun ada penundaan pembayaran, pihak Indonesia terus mengirim peneliti ke Korea Selatan untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan," kata legislator dari oposisi Partai Bareunmirae, Kim Joong-ro selama audit parlemen ke dalam pemerintahan.

Dia menyuarakan keprihatinan tentang kebocoran teknologi.

Sementara itu, seorang pejabat DAPA yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Yonhap bahwa pada bulan Juli lalu, sebanyak 114 insinyur Indonesia telah dikirim ke Korea Selatan untuk bekerja dengan Korea Aerospace Industries Co (KAI), yang merupakan satu-satunya produsen pesawat di negara itu. Mereka akan mengambil bagian dalam merancang dan membuat prototipe pesawat tempur tersebut.

Bulan lalu, DAPA mengonfirmasi bahwa desain untuk jet tempur memenuhi semua persyaratan militer. Hal tersebut memungkinkan proyek itu untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam membangun prototipe.

Diperkirakan bahwa prototipe akan siap pada paruh pertama 2021, dan DAPA menargetkan bahwa tahun 2026 pengembangan akan selesai.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya