Berita

Politisi Gerindra Fadli Zon/Net

Politik

Fadli Zon: Pembantaian Orang Minang Dalam Peristiwa PRRI Masih Sulit Dilupakan

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2020 | 11:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat memiliki sejarah kelam dalam sejarah pendirian negara Indonesia. Khususnya saat terjadi peristiwa pembantaian orang Minang.

Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika ada gerakan yang ingin merevolusi pemerintah pusat bernama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PPRI).

Organisasi ini dicetuskan oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein pada 10 Februari 1958 di Padang. Tujuannya untuk membangun Indonesia tanpa komunis.

“Pembantaian terhadap orang Minang dalam Peristiwa PRRI hingga kini masih menjadi sejarah kelam yang sulit dilupakan,” kata politisi Gerindra, Fadli Zon lewat akun media sosialnya, Minggu (6/9).

Anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan PPRI merupakan gerakan kritis daerah terhadap pemerintah pusat. Pasalnya, kala itu daerah tidak diperhatikan dengan baik oleh pemerintah pusat hingga terjadilah pemberontakan.

“Padahal PRRI berangkat dari kritik terhadap pusat yang kurang perhatikan daerah dan kecenderungan Pemerintah Pusat ketika itu terlalu dipengaruhi PKI,” tandasnya.

Dalam peristiwa berdarah tersebut terjadi dipengaruhi oleh tuntutan adanya otonomi daerah yang lebih luas. Konflik antara daerah dan pusat itu mulai memanas setelah dikeluarkannya Perda 50/1950 tentang pembentukan wilayah otonom daerah oleh Provinsi Sumatera Tengah, yang meliputi wilayah Sumbar, Riau dan Jambi. 

Pemerintah pusat menilai gerakan tersebut berbahaya hingga harus dimusnahkan, dengan senjata. Kemudian, pemerintah pusat mengirimkan militer yang terdiri dari satuan AD , AL dan AU dengan rencana lima operasi. Yakni operasi tegas dengan sasaran Riau, operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Inf Ahmad Yani, Operasi Sapta Marga, dan Operasi Sadar di bawah pimpinan Letkol Inf Rukminto Hendraningratz.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya