Berita

Ruhut Sitompul/Net

Publika

Ruhut Dan Merongrong Pemerintah

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2020 | 09:09 WIB

RUHUT muncul lagi horeee. Kali ini ia seru menggambar peta politik adanya tiga kelompok yang merongrong pemerintahan Jokowi. Ada kelompok Din Syamsuddin, kelompok 212, dan HTI.

Wuih hebat analisanya he he. Ruhut siap berjuang untuk Jokowi habis-habisan. Tunggu perintah dari bosnya, Megawati.

Tiga kelompok lawan tiga Ruhut. Ruhut kesatu Ruhut PDIP, Ruhut kedua Ruhut Demokrat, Ruhut ketiga Ruhut Golkar.

Mati-matian Ruhut bela PDIP serasa kader "aseli". Seperti dulu kader paling Demokratnya dan paling Golkarnya. Tapi wajar lah memang kondisi bangsa ini sedang dilanda politik "angin-anginan". Kemana angin bergerak ke situ sang oknum berpijak eh berpihak.

Mengerikan budaya politik menjilat tengah melanda dahsyat. Serasa para demang yang sedang membela penguasa kumpeni. Tidak peduli tingkat kejahatannya. Menindas bangsanya sendiri.

Persetan dengan harga diri karena yang penting diri ada "harga". Jadi "buzzer" atau "influencer" sama saja. Yang jelas semua ada pembina yang meng"order".

Sentimen kepada oposisi atau Islam kah tuan Ruhut ini? Ia sebut KAMI kelompok Din Syamsuddin yang tokoh Islam, 212 juga aksi umat Islam terhadap penista agama Ahok, HTI juga pergerakan Islam. Mau bicara dan nyatakan bahwa perongrong pemerintahan Jokowi-Maruf itu umat Islam ?

Jika itu yang dimaui oleh Ruhut mungkin umat Islam akan memberi predikat Ruhut sebagai "musuh umat". Jika demikian maka umat Islam tentu sangat siap menghadapi apa maunya Ruhut. Bertarung di semua lini. Toh, cuma sekedar Ruhut.

Sebagai orang yang mengerti hukum tentu Ruhut paham bahwa menyebut Din Syamsuddin dan kelompoknya sebagai perongrong pemerintah itu harus dibuktikan dan jika tidak, maka berbalik menjadi delik. Fitnah dan pencemaran.

Lalu benarkah pemerintah merasa terongrong ? Mahfud, Luhut, Moeldoko atau "tokoh" pemerintah lainnya pada diam dan tidak ada ungkapan merasa terongrong.

Lagi pula apakah agar tidak terongrong maka pemerintah tidak boleh dikritik? Suara beda dibungkam dan semua menurut patuh pada pemerintah? Of course, No.

Pemimpin yang tidak kompeten tidak boleh dibiarkan. Apalagi sewenang-wenang menguras kekayaan negara dan memeras warga negara. Hancur bangsa jika tidak ada pengawasan dan koreksi.

Ruhut mesti sadar bahwa negara ini sedang sakit. Mungkin juga sekarat. Disebabkan oleh merajalelanya korupsi, kolusi, dan nepotisme, tingginya tingkat kesenjangan sosial, serta negara yang dikuasai kepentingan asing.

Benar bahwa "covid" merupakan ancaman bagi semua baik pemimpin maupun rakyat. Tetapi pemimpin "stupid" adalah penyakit yang jauh lebih berbahaya.

Ruhut boleh memetakan berdasarkan asumsi sendiri tentang kelompok perongrong, tapi rakyat juga memetakan dimana Ruhut Sitompul berada. Tak ada kekuasaan yang abadi. Kita lihat saja.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya