Berita

Qomaruddin/Net

Publika

Membangun Tenggang Rasa, Menolak Konflik

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 19:45 WIB

SENTIMEN antar anak bangsa yang terjadi saat ini seolah memberi kabar akan memudarnya hubungan kita dalam bermasyarakat. Sentimen tersebut muncul dan banyak disulut karena keyakinan yang selama ini kita jalani mulai diperdebatkan kembali di publik.

Selain itu, politik tanpa akhlak yang baik, tanpa fairness dan justice membuat masyarakat saling mencibir, menghujat dan mendiskriditkan satu sama yang lainya. Saling bully dilontarkan antar mereka di publik seolah sejarah kita tidak pernah memberi pelajaran bahwa kemerdekaan ini diraih karena persatuan dan kesatuan.

Baik kesatuan nasib, kesatuan cita-cita, kesatuan untuk bersama, kesatuan untuk hidup damai, rukun dan sejahtera. Namun, karena hanya kekuasaan dan politik kita menjadi tidak adil, tidak jujur dan tidak beradab. Kalimat adil, jujur dan beradab apabila tidak implementatif maka yang ada adalah destruktif dalam pranata sosial.
 
Keprihatinan publik pada kondisi warga negara yang saling mengejek, membully, mencibir, mencaci membuat NKRI menjadi muram dan rapuh. Seolah ibu pertiwi tidak memberikan kasih sayangnya dan simpanan kekayaan berupa hutan, gunug, sawah, dan lautan pada anaknya, pada penghuninya dan pada yang berpijak diatasnya.

Simpanan kekayaan bukanlah untuk direbutkan dan diperdebatkan tapi dikelolah semata-mata demi kepentinggan rakyat. Simpanan kekayaan bukan untuk kepentingan para elit politik apalagi para pemuja kekuasaan, tapi demi kesejahteraan masyarakat yang adil dan beradab.
 
Jika kita melihat lebih teliti lagi, selain perbedaan pandangan dan keyakinan. Ketidakadilan sosial, ekonomi dan politik menjadi penyumbang utama perpecahan diantara anak bangsa ini.

Kehangatan antar anak bangsa mulai tercabik-cabik karena distrust yang terjadi pada diri anak bangsa ini. Nilai-nilai luhur bangsa sekarang luntur karena politik dan tatanan yang dirasa tidak adil, tidak jujur, dan tidak beradab.

Nusantara yang duluh bersatu, berkeadilan dan berkejujuran dalam naungan Pancasila kini menjadi robek karena ulah para antagonisme, opertunisme, dan para pragmatisme.

Benih-benih disparitas di negeri ini mulai bermunculan diantara anak negeri zamrud khatulistiwa. Para influencer yang seharusnya menyampaikan kebenaran dan berita obyektif kini malah menjadi triger utama terjadinya perpecahan, mereka berkomentar yang tidak logik, jauh dari kualitas dan cenderung menyudutkan.

Prilaku tersebut jauh dari norma-norma kehidupan berbansa dan bernegara. Prilaku yang tidak mendidik bagi anak negeri ini.

Qomaruddin
Kepala Biro Pembangunan Desa Tertinggal DPP Partai Demokrat

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya