Berita

Aktifitas petani di Kabupaten Purbalingga/Net

Nusantara

Alokasi Menurun, Petani Purbalingga Kesulitan Dapat Pupuk

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 14:28 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Para petani di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, belakangan mengaku kesulitan mendapatkan pupuk untuk lahan pertaniannya.

Memasuki musim tanam ke-2 pada bulan April hingga September 2020, petani kesulitan mendapat pupuk bersubsidi di Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang telah ditentukan Pemkab Purbalingga.

Kepala Dinpertan Purbalingga, Mukodam mengakui atas kesulitan pupuk di kalangan petani.


Menurutnya sistem distribusi pupuk bersubsidi menggunakan sistem tertutup, alokasi dan harga eceran tertingginya ditentukan oleh pemerintah pusat.

"Kelangkaan pupuk yang terjadi disebabkan oleh alokasi pupuk subsidi terutama pupuk urea tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Alokasi tahun ini hanya 10 ribu ton pupuk, sedangkan tahun lalu 11.880 ton pupuk," kata Mukodam, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Senin (31/8).

Dikatakan Mukodam, alokasi kebutuhan pupuk kabupaten/kota mempertimbangkan luas lahan dan usulan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disusun dan diusulkan oleh kelompok tani.

Selanjutnya, diinput secara komputerisasi oleh petugas di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan menjadi Elektronik RDKK (E-RDKK).

"RDKK ini disesuaikan dengan anjuran dosis pemupukan, tetapi realisasinya alokasi selalu di bawah usulan," ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan pupuk saat ini meningkat tajam karena sejak awal tahun sudah masuk musim penghujan dan air yang tersedia cukup melimpah.

Kemudian petani mengolah tanah dan sistem tanam bersamaan sehingga kebutuhan dan waktu pemupukannya dilakukan dalam waktu bersamaan.

"Kecenderungan petani menggunakan pupuk melebihi dosis yang dianjurkan dan ini menjadi salah satu penyebab kekurangan pupuk terutama urea," jelas Mukodam.

Lanjutnya, langkah yang telah ditempuh untuk mengatasi kelangkaan pupuk meliputi realokasi pupuk antar kecamatan. Dengan cara menggeser alokasi yang relatif aman ke kecamatan yang kekurangan secara proporsional.

"Kami juga mengusulkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi kepada pemerintah pusat melalui Gubernur, khusus untuk pupuk urea diusulkan tambahan alokasi 3.265 ton," jelasnya.

Mukodam meminta para petani agar menggunakan pupuk secara hemat sesuai anjuran dosis pemupukan. Menggalakkan penggunaan pupuk organik lokal dengan memanfaatkan kompos dan jerami yang telah busuk atau kotoran ternak yang ada.

"Pada pemupukan kedua menggunakan pupuk NPK (Nitrogen Phospor dan Kalium) untuk memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman, tidak harus dengan urea karena kelangkaan pupuk saat ini terjadi khususnya urea," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya