Berita

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto bersama pada waktu yang tidak diketahui/AFP

Dunia

Turki Beri Paspor Ke Anggota Hamas?

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 23:06 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Turki dikabarkan memberikan paspor kepada sejumlah anggota kelompok Hamas yang berbasis di Gaza, Palestina. Pemberian paspor itu dilakukan di Istanbul belum lama ini. Begitu kata diplomat top Israel, yakni Roey Gilad pada Rabu (26/8).

Gilad yang merupakan Kuasa Usaha atau charge d'affaires mengatakan bahwa pihaknya mengantongi bukti bahwa Turki memberikan paspor dan kartu identitas kepada sejumlah anggota Hamas.

"Ada yang dalam proses, ada yang sudah mendapat (dokumen), tapi kita bicarakan sekitar belasan (orang)," kata Gilad.

"Kami sudah punya satu dokumen yang akan kami serahkan kepada pemerintah dalam salinan," sambungnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Lebih lanjut dia menuduh bahwa anggota Hamas yang menerima dokumen Turki tersebut mendanai dan mengatur terorisme dari Istanbul. Gilad menyebut, banyak dari anggota Hamas itu datang ke Turki berdasarkan kesepakatan 2011 antara Turki dan Israel untuk menukar seorang tentara Israel yang ditangkap dengan lebih dari 1.000 tahanan.

Meski demikian, belum ada respon, baik pembenaran maupun bantahan yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Turki terkait tuduhan tersebut.

Namun diketahui bahwa tuduhan ini dilayangkan Gilad selang beberapa hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan sejumlah pemimpin Hamas.

Tepatnya pada akhir pekan kemarin, Erdogan menjamu kepala Hamas Ismail Haniyeh dan pejabat lainnya di Istanbul. Ini adalah pertemuan kedua mereka pada tahun ini.

Sebenarnya, hubungan antara Israel dan Turki saat ini jauh dari kata harmonis. Meski memiliki hubungan komersial yang kuat, namun kedua negara ini mengalami perselisihan pahit dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan pada tahun 2018 lalu, kedua negara saling mengusir diplomat. Selain itu, Erdogan juga berulang kali lantang mengecam pendudukan dan perlakuan Israel di wilayah Tepi Barat Palestina.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya