Berita

Anggota Komisi XI, Kamrussamad/Net

Politik

Serapan Rendah, Sri Mulyani Didesak Berani Ubah Skenario Dana PEN Corona

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 04:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah didesak segera melakukan perbaikan terkait dengan pengalokasian dan pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional.

Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad mengatakan, menilai program PEN masih mengalami permasaahan yang berulang, yakni penyerapan anggaran masih rendah baru di angka 25,1 persen.

Politisi dari Fraksi Gerindra ini mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berani menyampaikan perubahan skenario PEN.


“Pada sidang kabinet yang selama ini menjadikan K/L dan BUMN sebagai lokomotif utama harus diubah haluannya dan menjadikan Pemda sebagai lokomotif utama pelaksanaan PEN,” ucap Kamrussamad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/8).

Menurutnya, dengan adanya program dengan mengubah haluan dari BUMN menjadi ke Pemda, Menkeu Sri Mulyani telah berhasil menciptakan ruang fiskal yang lebar dalam perubahan postur APBN 2020.

“Tapi menjadi sia sia jika serapan anggaran tidak optimal. Pemda bisa menjangkau UMKM, bisa penetrasi perlindungan sosial, bisa menahan laju penurunan daya beli, problem Pemda tidak punya dana. Karena refocusing dan realokasi. Saya kira Menkeu Perlu mempertimbangkan hal tersebut,” tegasnya.

Selain itu, Kamrussamad meminta agar dalam penyaluran dana PEN melalui perbankan bisa melalui OJK dengan menyajikan dana penerima modal baru.

“Supaya kita tahu berapa persen nasabah lama dan berapa persen nasabah baru penerima dana PEN karena semua sektor bisnis terdampak, semua klaster terdampak. Jika hanya menggunakan data nasabah lama maka harus kita evaluasi,” katanya.

Kemudian, untuk sektor kesehatan, kata Kamrussamad, saat ini pemerintah baru bisa menyerap 13,9 persen dari dana yang dianggarkan.

“Sebaiknya dilakukan perubahan skema yaitu memberikan insentif ke warga yang mengikuti test swab PCR. Bukan hanya pasien tapi seluruh rakyat Indonesia sehingga bisa ditentukan demarkasi mana warga yang bisa beraktivitas ekonomi di luar rumah. Mana yang harus isolasi,” tutupnya. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya