Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil/Net

Politik

KAMI Punya Tandingan, Nasir Djamil: Biar Rakyat Yang Nilai Mana Yang Asli Dan Palsu

JUMAT, 21 AGUSTUS 2020 | 10:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kalangan politisi Senayan mengomentari mengenai munculnya organisasi baru yang digagas oleh para pendukung Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019, yakni Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA).

KITA dianggap sebagai tandingan dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) besutan para tokoh bangsa seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rochmat Wahab dan lain sebagainya.

Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan, setiap individu memiliki hak yang sama dalam menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah lantaran hal itu telah diatur dan dilindungi oleh undang-undang.

"Hak berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat dilindungi konstitusi," kata Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/8).

Legislator asal Aceh ini menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Indonesia mengenai munculnya KITA dan membiarkan mereka memberikan penilaian terhadap organisasi baru tersebut.

"Soal adanya KITA biarlah rakyat yang menilai mana yang murni karena ingin memperbaiki negeri atau mana yang imitasi," ucapnya.

Menurut Nasir, masyarakat Indonesia telah pandai memilah mana yang asli menyelamatkan dan menyuarakan aspirasi rakyat, mana yang palsu.

Dia menyampaikan satiran kepada organisasi tandingan KAMI itu. Jika organisasi itu palsu, tentu ada "remote control" yang menyetir mereka dalam bertindak dan mendonasi munculnya organisasi itu.

"Kalau imitasi biasanya ada 'remote control' yang mengoperasikannya, pembiayaan biasanya dibiayai oleh yang pegang 'remote kontrol'," sebutnya.

Nasir juga mengingatkan masyarakat ihwal adanya kontra intelijen pada era Orde Baru, yang berusaha melumat kelompok-kelompok kritis lantaran dianggap berbahaya.

"Masa Orde Baru juga kerap terjadi dan dilakukan gerakan 'kontra intelijen' untuk menghancurkan kelompok yang kritis. Saya berharap agar KAMI tidak terganggu dengan kehadiran KITA," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya