Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Publika

Sebentar Lagi Jokowi Rontok

SABTU, 15 AGUSTUS 2020 | 09:36 WIB

SEMANGAT perubahan di kalangan rakyat sudah mulai merata. Keberanian untuk menyatakan bahwa pemerintahan ini lemah, otoriter, bahkan bobrok sudah tumbuh.

Gumpalan perlawanan politik mulai terbentuk. Seruan agar Jokowi mundur akan terus bergaung.

Pemerintahan Jokowi bakal sulit bertahan karena jika rakyat sudah berteriak tak akan ada kekuatan yang mampu meredam. Semua pendukung termasuk elit kekuasaan akan berlompatan menyelamatkan diri. Mencari sekoci sendiri-sendiri.

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan menjadi "trigger" perubahan. Kumpulan tokoh yang bersatu menyerukan kebenaran dan keadilan akan menumbuhkan kepercayaan rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu ketidakberdayaan dan keterpinggiran.

Ada harapan baru yang dapat digantungkan. Kebersamaan dan konsolidasi kekuatan yang efektif dan efisien mulai terbentuk.

Momentum perubahan segera datang. Dari aspek spiritualitas itu dinamakan "ajal telah tiba" sebagaimana Qur'an mengingatkan "idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta'khiruuna saa'atan wa laa yastaqdimuun" - Jika momen telah tiba, maka tak ada yang mampu mempercepat atau mengundurkan (QS Al Al'raf 34).

Inilah yang dalam bahasa konstitusi "Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa" yang kemudian menyebabkan "rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya".

Seorang Jokowi sebagaimana penguasa-penguasa lainnya akan gentar jika teriakan terus menggema.

Konsekuensi pilihan hanya dua yaitu mempertahankan singgasana dengan segala cara melalui pengerahan kekuatan represif atau menyerah mengalah demi keselamatan bersama. Pilihan kedua lebih arif. Langkahnya adalah mengundurkan diri walau dengan terpaksa.

Pukulan telah berulang ulang baik "jab jab" maupun "hook". Kebijakannya elitis tidak populis. Ketika populis pun ternyata bermotif pencitraan. Tinggal menunggu langkah "blunder" yang emosional agar rakyat melepaskan pukulan "upper cut" yang menggoyahkan. TKO atau KO.

Jokowi pun rontok dan rakyat bernapas lega. Selanjutnya merencanakan pemulihan untuk masa depan yang lebih baik.

17 Agustus adalah hari kemerdekaan kita. 18 Agustus adalah hari kelahiran ideologi dan konstitusi kita.

Mari bersama-sama menyelamatkan Indonesia. Jangan biarkan rakyat dijajah oleh pemimpin dari bangsanya sendiri.

Allahu Akbar-Allahu Akbar.

Merdeka!

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya