Berita

Mendagri Jorge Montoya saat kunjungan ke Bandara Internasional Jorge Chavez Lima untuk memverifikasi kepatuhan protokoler kesehatan pada Juni 2020/Net

Dunia

Bersenjatakan Tombak Penduduk Asli Peru Serang Permukiman Karyawan Perusahaan Minyak Kanada

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 13:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Marah akibat pandemik Covid-19 yang semakin menjadi serta frustasi akibat tumpahan minyak yang merusak tanah mereka, penduduk asli Peru dengan bersenjatakan tombak menyerang sebuah permukiman pekerja minyak di pedalaman Amazon.

Sabtu (8/8) tengah malam waktu setempat, sekitar 70 penduduk asli mencoba menyerbu pemukiman perusahaan minyak milik perusahaan Kanada PetroTal di kota terpencil Bretana di wilayah Loreto. Tiga orang penduduk asli dinyatakan tewas dalam insiden tersebut, sementara lainnya luka-luka termasuk petugas polisi.

Penduduk asli mengeluh bahwa sumur yang dikenal sebagai Lot 95 itu telah menyebabkan polusi di tanah mereka melalui serangkaian tumpahan minyak.

Sebagai respon atas bentrokan yang terjadi, perusahaan tersebut mengatakan mereka telah menangguhkan pekerjaan di lokasi  yang mempekerjakan sekitar 100 orang karyawan itu.

Menteri Dalam Negeri Peru, Jorge Montoya, mengatakan bentrokan itu menewaskan tiga orang penduduk asli. Sementara enam petugas polisi dan 11 orang pribumi terluka.

“Delegasi pemerintah telah dikirim ke Loreto untuk mencoba menenangkan keadaan,” kata Montoya seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/8).

ORPIO, sebuah organisasi payung yang mewakili masyarakat adat Peru di Amazon, mengatakan serangan itu terjadi karena pengabaian dan penelantaran orang yang mereka cintai karena kurangnya perawatan dan obat-obatan dalam pandemik.

Ada beberapa laporan berbeda tentang bagaimana kekerasan itu dimulai.

Kementerian mengatakan bahwa selain tombak, penduduk asli memiliki senapan dan bentrokan dimulai ketika mereka melepaskan tembakan dengan tembakan dan melukai seorang petugas polisi. Tetapi ORPIO mengatakan bahwa polisi yang menembak lebih dulu dan dalam kekacauan yang terjadi kemudian, di tengah malam, beberapa petugas akhirnya saling menembak.

“Saudara pribumi kami tidak memiliki senjata api. Mereka hanya membawa tombak sebagai alat pertahanan leluhur,” kata ORPIO dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah mengatakan seorang jaksa penuntut bersama polisi yang mencoba untuk mengusir serangan masyarakat adat.

Pandemik ini telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar bagi puluhan masyarakat adat yang hidup dalam kemiskinan di Amazon Peru. Pihak berwenang memperkirakan bahwa di Iquitos, misalnya, kota utama di Amazon Peru, tujuh dari setiap 10 orang telah terinfeksi virus tersebut. Pada bulan Mei, kamar mayatnya meluap dan rumah sakit sangat kekurangan tangki oksigen.

Wilayah Loreto adalah salah satu yang paling luas dan paling sedikit penduduknya di Peru, dan salah satu yang paling terpukul oleh pandemik.

Di Amazon, hanya ada sedikit jalan yang bisa dilalui menggunakan kendaraan darat, jadi pemerintah telah mengangkut persediaan medis melalui udara.   

Saat ini Peru telah menderita lebih dari 20 ribu kematian akibat virus corona, menempatkannya di belakang hanya Brasil dan Meksiko.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya