Berita

Menteri Kesehatan AS tiba di Taiwan MInggu/Net

Dunia

Pertemuan Menkes AS Dan Pemimpin Taiwan, Pengamat: Seperti Mencolokkan Jari Ke Mata China

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 09:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Kesehatan AS Alex Azar dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen hari ini, Senin (10/8). Kunjungan itu adalah yang pertama sejak AS mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari pulau itu ke China pada 1979.

Sebuah perjalanan yang tentunya akan dikutuk Beijing.

Menteri Kesehatan Alex Azar tiba di Taipei pada hari Minggu (9/8) untuk kunjungan tiga hari dalam rangka mempromosikan nilai-nilai demokrasi bersama serta keberhasilan pulau itu dalam menjinakkan virus corona.

Kunjungan Azar ini terjadi di tengah kacaunya hubungan Washington dan Beijing. Kedua raksasa itu kini tengah mengalami bentrokan terkait masalah perdagangan, militer dan keamanan, serta pandemik.

China, yang menegaskan Taiwan adalah masih bagian dari wilayahnya sendiri dan berjanji untuk merebutnya kembali suatu hari, telah menggambarkan kunjungan Azar sebagai ancaman bagi 'perdamaian dan stabilitas'.

Azar dijadwalkan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Senin pagi (10/8) waktu setempat. Selain bertemu dengan Tsai, Azar akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya Chen Shih-chung dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu.

“Perjalanan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Taiwan dalam memerangi Covid-19 dan bukti kepercayaan bersama bahwa masyarakat terbuka dan demokratis paling siap untuk memerangi ancaman penyakit seperti Covid-19,” kata seorang pejabat departemen kesehatan dan layanan manusia kepada wartawan sebelum kunjungan, seperti dikutip dari AFP, Senin (10/8).

Taiwan telah menjadi negara percontohan untuk mengalahkan virus corona berkat program pelacakan yang diasah dengan baik serta kontrol perbatasan yang tegas. Sejauh ini negara itu hanya mencatat kurang dari 500 infeksi dan tujuh kematian. Sebaliknya AS telah mencatat kematian terbanyak di dunia dengan lebih dari 160 ribu kematian

Washington tetap menjadi pemasok senjata utama ke Taiwan tetapi secara historis berhati-hati dalam mengadakan kontak resmi dengannya.

Di bawah Trump, hubungan dengan Taiwan telah menghangat secara dramatis dan dia telah menyetujui sejumlah penjualan militer besar, termasuk jet tempur F-16.

Douglas Paal, mantan kepala Institut Amerika di Taiwan, kedutaan de facto Washington, mengatakan pemerintahan Trump masih memperhatikan garis merah China yang mengatur bahwa tidak boleh ada pejabat AS yang menangani keamanan nasional untuk mengunjungi Taiwan.

Sepanjang tahun 1990-an, Amerika Serikat mengirim pejabat perdagangan ke Taiwan secara teratur.

Perbedaan kali ini ada di konteksnya, yaitu Azar melakukan perjalanan pada saat hubungan antara Washington dan Beijing mencapai titik terendah baru, kata Paal.

Kunjungan ini bakal merangsang kemarahan China seiring dengan konfrontasi yang dilakukan AS di berbagai kesempatan, seperti soal virus, UU Keamanan Nasional Hong Kong, hingga perusahaan teknologi Tiktok.

“Mengirimnya (Menkes AS) ke Taiwan menunjukkan rasa hormat terhadap kerangka kerja lama sambil menaruh jari di mata China pada saat yang sama,” kata Paal.

“Fakta bahwa mereka tidak memilih untuk mengirim penasihat keamanan nasional atau orang lain menunjukkan bahwa mereka berusaha sedekat mungkin ke garis merah China tetapi tidak ingin melewatinya.”

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya