Berita

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tiba untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden di Minsk, Belarusia, 9 Agustus 2020/Net

Dunia

Pilpres Belarus 2020, Lukashenko Diprediksi Kembali Naik Tahta

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kendaraan militer, tentara, dan polisi disiapkan berpatroli di Ibu Kota Minsk sebagai tanda siap untuk tindakan keras baru di tengah pemilihan Belarusia. Petahana Alexandr Lukashenko yang dijuluki sebagai "diktator terakhir Eropa" oleh Washington diprediksi akan kembali meraih kemenangan.

Belarusia menggelar pemilihan presiden pada Minggu (9/8). Dalam pemilu kali ini Alexandr Lukashenko melawan seorang 'anak baru' dalam dunia politik Belarusia, Svetlana Tikhanouskaya, mantan guru bahasa Inggris yang juga istri dari seorang blogger anti-pemerintah yang pada awalnya mencalonkan diri namun kini dipenjara oleh pemerintah Lukashenko.

Selain Svetlana Tikhanouskaya, ada tiga kandidat kandidat lainnya yang dihadapi Alexandr Lukashenko.

Jika Lukashenko memenangkan pemilu kai ini. Itu berarti dia akan menduduki masa jabatan keenam berturut-turut.

Namun, kemenangannya tidak akan terjalan mulus, karena dia harus bersiap menghadapi gelombang protes baru di tengah kemarahan atas penanganan pandemik Covid-19, ekonomi dan catatan hak asasi manusianya, seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/8).

Tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap oposisi juga dapat melukai upaya Lukashenko untuk memperbaiki hubungan dengan Barat di tengah hubungan yang rusak dengan sekutu tradisional mereka Rusia, yang telah mencoba untuk menekan Belarus ke dalam persatuan ekonomi dan politik yang lebih dekat.

Lukashenko adalah seorang mantan manajer pertanian kolektif Soviet, ia telah memerintah Belarusia sejak 1994.

Meskipun komisi pemilihan melarang oposisi mengadakan penghitungan suara alternatif, Tikhanouskaya mendesak para pendukungnya untuk memantau tempat pemungutan suara.

“Kami adalah mayoritas dan kami tidak membutuhkan darah di jalan-jalan kota. Mari kita pertahankan hak kita untuk memilih bersama," ungkapnya pada Sabtu (8/8).

Lukashenko yang menggambarkan dirinya sebagai penjamin stabilitas, mengatakan pengunjuk rasa oposisi bersekongkol dengan pendukung asing, termasuk 33 tersangka tentara bayaran Rusia yang ditahan pada Juli dan dituduh merencanakan "tindakan terorisme".

Para pengamat mengatakan penahanan mereka dapat digunakan sebagai alasan untuk tindakan keras yang lebih tajam pasca pemungutan suara.

"Lukashenko memperjelas bahwa ia bermaksud untuk mempertahankan kekuasaannya dengan cara apapun," kata analis politik Alexander Klaskovsky.

Sejauh ini pengamat asing tidak melihat adanya pemilu yang berlangsung bebas dan adil di Belarus selama seperempat abad lamanya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya