Berita

Ilustrasi/Net

Publika

HMP Versus Pengecut

JUMAT, 07 AGUSTUS 2020 | 10:03 WIB

ADA "banci" rupanya selama ini menumpang di tubuh Partai Berkarya. Mau kekuasaan, tapi takut kena kutuk. Bikin Munaslub ilegal terus pakai jalur koneksitas minta surat kepengurusan disahkan Kemenkumham. Deal.

Gak salah disebut pengecut, karena kalau ksatria meskipun busuk tetapi tidak mungkin masih menempatkan sosok yang ditohoknya dari belakang masuk dalam susunan pengurus bodong itu. Perbuatan itu semacam "meludahi diri sendiri"

Atas perilaku pembangkangan itu, HMP dengan kalem dan lainnya yang dijilat sudah menyampaikan ketidakbenaran mereka yang telah menjurus pada kriminalisasi badan organisasi partai. Langkah hukum akan ditempuh.


Partai Berkarya yang sah pendiriannya di bawah Ketum Hutomo Mandala Putra (HMP) alias Tommy ditengarai memang tengah dibidik pendendam lama, dibantu beberapa pengkhianat yang tidak mempunyai kematangan harga diri.

Padahal, di antaranya ada termasuk elite yang intelektual. Melumuri dirinya dengan praktik kotor hanya karena tergiur sejumput kekuasaan. Mungkin karena lazim di balik kekuasaan ada sejumlah harta menanti. Itu membuat segelintir orang rela menjual moralitasnya.

Dendam kesumat terhadap keluarga Cendana yang terwakili oleh sosok HMP rupanya tetap membuat mereka keringat dingin, meskipun sudah dalam lingkaran kekuasaan. Menkumham pun seakan terkesan lulusan hukum abal-abal terkait cepatnya proses pengakuan legalitas itu, bila benar tanpa klarifikasi dan cek recek.

Upaya mengobrak abrik partai yang resmi terdaftar oleh kolaborasi oknum dalam dan luar partai terhadap Berkarya mencerminkan perusakan Demokrasi pasca-Reformasi paling buruk di era rezim ini. Setidaknya tiga sila dalam Pancasila telah dinodai.

Patut disayangkan pemecahbelahan kerukunan persatuan dan kesatuan bangsa di bidang politik dan hukum telah kehilangan arahnya dengan pola pembenturan di Partai Berkarya ini, antara HMP versus Pengecut di dalamnya...

Adian Radiatus

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya