Berita

Joko Intarto/Net

Publika

Lapar Corona

KAMIS, 16 JULI 2020 | 21:04 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

SESIANG ini banyak betul teman-teman yang mengirim kabar lewat WhatsApp. Mereka mengutip berita berbagai news portal yang terbit hari ini: Tentang penutupan dua hotel di Solo untuk beberapa hari setelah 8 pejabat Kemenparekraf pusat terkena Covid-19.

Teman-teman tahu: saya baru pulang dari Solo.

Saya baru selesai mengikuti online meeting dengan panitia musyawarah nasional sebuah asosiasi profesi yang beranggotakan 8.000 orang saat pesan itu masuk seperti rentetan tembakan. Mendadak saya merasa adem panas.


Pesan beruntun itu hilang dari ingatan saya tak lama kemudian karena taksi yang saya pesan sudah tiba. Saya harus segera mengikuti offline meeting di RS Fatmawati.

Akhir bulan ini, Jagaters harus mengelola pelatihan online selama tiga hari berturut-turut. Tema pelatihannya: tatalaksana penanganan penderita diabetes. Pesertanya 1.000 tenaga kesehatan se-Kalimantan Barat. Host acara ini RS Al-Qadri Pontianak.

Sepanjang perjalanan saya harus melayani beberapa telepon yang masuk. Ada event organizer yang butuh studio besar untuk menggelar virtual music show merayakan ulang tahun kemerdekaan tepat pada tanggal 17 Agustus mendatang.

Ada lagi yang menelepon, boss perusahaan MICE. Ia mencari partner untuk menyelenggarakan virtual exhibition selama dua minggu berturut-turut mulai akhir Agustus mendatang.

Ada juga pelanggan lama yang menghubungi. Ia perlu menyewa 20 video conference system untuk pelatihan di perusahaannya selama empat hari pada akhir Juli mendatang.

Tidak terasa, tahu-tahu taksi sudah sampai di RS Fatmawati. "Mau ketemu siapa?" tanya seorang dokter ketika tahu saya celingak-celinguk di depan lobi.

"Mau meeting dengan dokter Ida Ayu untuk rencana webinar diabetes," jawab saya.

"Oh, beliau di ruangan penyakit dalam. Masuk saja dan naik ke lantai dua," katanya.

Sehabis ashar, saya baru sampai lagi di Studio Jagaters Tebet Timur Dalam. Saya harus menjawab beberapa email yang masuk.

Dari semua email, ada satu yang tidak bisa saya jawab: Email dari Servier. Perusahaan farmasi asal Prancis itu meminta saya menjawab qusioner sebagai calon vendor video conference dalam bahasa Inggris.

Matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Tiba-tiba saya ingat: Sudah seharian saya belum makan.

Entah mengapa, badan saya terasa mulai demam. Seketika saya ingat lagi pesan teman-teman tadi pagi. Jangan-jangan....

Sebungkus nasi dengan lauk ikan gurami bakar langsung tandas dalam hitungan menit. Dua gelas kopi Arabica Gunung Halu yang saya seduh dengan saringan bambu dan saringan batu melengkapi "kemewahan" makan malam saya.

Perlahan tapi pasti. Saya merasa badan kembali normal. Ternyata saya hanya kelaparan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya