Berita

Muhammad Nabil Haroen/Net

Politik

Anggota DPR PDIP: Sebelum Produksi Massal, Kementan Harus Tunjukkan Riset Kalung Anti Virus Corona

SENIN, 06 JULI 2020 | 13:21 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sebelum memproduksi secara massal kalung anti virus corona baru (Covid-19) atau kalung bernama anti virus corona eucalyptus, Kementerian Pertanian terlebih dahulu harus menunjukkan basis riset kalung tersebut.

Demikian disampaikan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen kepada wartawan, Senin (6/7).

"Di antara inovasi itu, menurut keterangan pers dari sumber Kementan, yakni roll on, kalung anti virus dan beberapa produk inovasi lain. Kementan jangan hanya ingin kelihatan berinovasi, tapi harus jelas basis risetnya. Ini justru menimbulkan pro-kontra dan dikritik beberapa ilmuan/periset dari kampus-kampus internasional," ujar Gus Nabil sapaan akrab tokoh muda NU itu.


Meski demikian,Gus Nabil memberikan apresiasi kepada Kementan yang telah memiliki usaha untuk membuat kalung anti corona tersebut sebagai bukti penyerapan anggaran dana corona.

"Saya mengapresiasi usaha dan inovasi Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik," katanya.

Gus Nabil meminta pemerintah harus dapat bekerjasama untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dengan menyediakan fasilitas kesehatan, menganalisa pengembangan teknologi, dan mampu mengeksekusi kebijakan yang tepat tergantung kawasan masing-masing.

Pasalnya, Gus Nabil mendapatkan informasi banyak tenaga medis yang menjadi korban akibat penyebaran wabah Covid-19.

"Ini tentu saja kerugian SDM yang besar sekali bagi bangsa Indonesia," ucapnya.

"Di sisi lain, warga harus terus patuh pada protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak, jaga kebersihan, dan protokol lainnya," tutup Gus Nabil menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya