Berita

Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas/Net

Politik

Tidak Ada Target, Ketua Baleg: Pembahasan RUU Cipta Kerja Tegantung Fraksi-fraksi

SELASA, 30 JUNI 2020 | 19:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Badan Legislasi DPR RI menyampaikan saat ini Omnibus Law RUU Cipta Kerja masih dibahas dan membutuhkan waktu yang lebih panjang.

Begitu disampaikan Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).

“Omnibus kita sudah menyelesaikannya baru di riset dan akan kita lanjutkan. Masih panjang omnibus karena masih tersisa bab 9, 10, 3, 4,” kata Supratman.

Disinggung mengenai kabar RUU Omnibus Law Cipta Kerja akan diputuskan pada masa sidang kali ini, Supratman mengaku belum dapat memastikan hal tersebut.

“Ya enggak mungkin, enggak mungkin (sidang ini diputuskan),” imbuhnya.

Supratman mengatakan daftar inventaris masalah (DIM) telah disampaikan kepada seluruh fraksi di parlemen secara per kluster untuk dapat fokus berdasarkan apa saja yang mau dibahas terlebih dahulu.

“Secara umum, semua disampaikan kita berharap DIM akan segera masuk secara utuh,” katanya.

Soal jumlah klaster dalam RUU Omnibus Law yang sudah selesai dibahas oleh setiap fraksi di parlemen. Supratman mengatakan baru menyelesaikan beberapa bab saja dan beberapa bab lainnya yang terpaksa harus ditunda pembahasannya.

“Kita baru menyelesaikan konsiderannya, kemudian bab 1 ketentuan umum, bab kedua maksud dan tujuan, bab 5 tentang UMKM dan koperasi, kemudian kemarin bab 7 tentang riset dan inovasi kita pending. Kemudian hari rabu besok kita akan masuk di bab tentang proyek strategis pemerintah dan kawasan ekonomi khusus. Klaster tenaga kerja masih sampe saat ini kita pending,” jelasnya.

Supratman mengatakan, tidak ada target kapan Omnibus Law RUU Cipta Kerja ini akan selesai. Meski pemerintah sebelumnya menargetkan 100 hari kerja kepada DPR RI untuk segera menyelesaikan pembahasan tersebut.

“DPR enggak ada target, tergantung kesepakatan fraksi-fraksi,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya