Berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dalam webinar DPP PGK #3/RMOL

Politik

LBP: Kita Punya Legacy, Enggak Mungkinlah Negeri Ini Dijual Ke Asing

SENIN, 29 JUNI 2020 | 02:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Keberadaan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang dipersiapkan untuk bekerja di smelter nikel kawasan Konawe justru dilakukan untuk membuka lapangan kerja baru bagi pekerja Tanah Air.

Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) merespons polemik TKA asal China tersebut.

Luhut bahkan sudah berkoordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah untuk menyiapkan regulasi bagi para tenaga kerja Indonesia dan TKA pada pembangunan smelter di Timur Indonesia tersebut.


"Kita koordinasi, tidak ada aturan yang kita langgar, kita kan pengin punya legacy juga. Jadi kita enggak mungkinlah menjual republik ini, apalagi ini untuk kebaikan generasi yang akan datang," ujar Luhut  saat menjadi keynote speaker di acara webinar DPP PGK #3, Minggu malam (28/6).

Menko dua periode ini memprediksi pada tahun 2024 nanti, Indonesia akan menciptakan lapangan kerja lebih dari 250 ribu pada pembangunan smelter lithium dan nikel di Konawe Utara, Weda Bay, Morowali, Harita.

"Dan kita akan ekspor karena itu tidak termasuk lithium battery itu kira-kira 30 atau lebih 35 miliar dolar. Itu angka yang sangat fantatis untuk industri yang bagus. Jadi kita punya itu. Tapi nanti kita mau atur juga jangan terlalu banyak smelternya, supaya cadangan kita tetap banyak," katanya.

Ia pun tak habis pikir dengan anggapan beberapa pihak terkait kedatangan TKA yang dinilai akan menghalangi tenaga kerja Indonesia untuk mencari nafkah.

"Tenaga asing apa sih, wong dia datang untuk menciptakan lapangan kerja kok. Dia datang lima ratus orang dia ciptakan lapangan kerja untuk 5 ribu orang. Mungkin kawan-kawan enggak paham ya, saya suka sedih saja lihatnya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya