Berita

Dr. Rizal Ramli dan Luhut B. Pandaijatan/RMOL

Publika

Dagelan Luhut

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 11:46 WIB | OLEH: SYAFRIL SJOFYAN

DENGAN garangnya Luhut Binsar Pandjaitan yang populer dengan Opung LBP menantang debat siapa saja yang tidak setuju dengan melonjaknya utang negara.

Tantangan diterima oleh salah seorang dosen senior UI dan salah seorang anak muda aktivis senat mahasiswa.

Semula garang. Ternyata kemudian jubir Opung LBP meralat bukan menantang debat tapi mau berdiskusi.

Tantangan debat yang garang tersebut semula ditanggapi oleh Rizal Ramli (RR) di twitland-nya, emang dia kredible (di bidang ekonomi?) tak usah dilayani, kira-kira demikian jawaban RR kepada netizen yang komen di twitter RR.

ProDeM yang digawangi oleh Iwan Sumule mencoba meyakinkan RR untuk menerima tantangan tersebut dengan tujuan bukan pribadi Opung, akan tetapi untuk pencerahan kepada masyarakat, dan demi perbaikan ekonomi bangsa.

RR luluh jika dikaitkan dengan rakyat terutama kepentingan bangsa, sehingga bersedia untuk berdebat dengan syarat si Opung mengikut sertakan tim ekonomi, Menkeu SMI dan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto karena merekalah yang mengatur ekonomi, bukan si Opung.

Jalan pikirannya supaya ada perubahan dalam cara berutang secara ugal-ugalan dengan bunga sangat tinggi yang dilakukan oleh Meneteri Keuangan.

Karena RR ekonom lulusan Universitas Boston terkemuka di USA, terbiasa dengan budaya akademi di berdebat dengan mencarikan solusi namun harus ada funisment. Rizal Ramli melalui perwakilannya Adhie Massardi meminta agar debat dilakukan secara terbuka untuk bisa pencerahan bagi bangsa Indonesia, bukan untuk cari panggung.

Karena di Indonesia maupun internasional Rizal Ramli sudah sangat dikenal ke pakarannya. Masyarakat melalui medsos menyambut debat antara Rizal Ramli dan Opung LBP beserta Menkeu dan Menko Perekonomian dengan gegap gempita, semua pemberitaan media dipenuhi oleh keinginan menyaksikan debat tersebut.

Namun masyarakat kecewa debat yang dimaksudkan Opung hanyalah dagelan, diskusi tertutup dengan dengan durasi waktu pendek di kantornya. Padahal sang dosen sebelumnya berkeinginannya berdebat dengan Menkeu Sri Mulyani, rupanya dengan Opung yang bukan bidangnya berdiskusi pun dilayani dengan senang hati oleh sang dosen.

Kemudian setelah diskusi tertutup melalui IG-nya Opung LPB yang keluar adalah puji-pujian bahwa sang dosen mengabdi sebagai seorang akademikus seumur hidup (tidak jelas apa hasil diskusi bisa mempengaruhi rapat kabinet, ataupun kiblat ekonominya SMI.

Sang dosen juga memuji bahwa tim Opung masih-masih muda (tidak jelas siapa) mau mendengar. Maklum mendengar kuliah dengan serius suatu kebanggaan bagi setiap dosen.

Kepada sang dosen Opung memberi janji akan berlanjut, sembari nyentil jawaban tantangan RR debat ala tinju, katanya. Malah melalui jubirnya Opung menyatakan bahwa RR menjawab tantangan debat seakan ingin menjatuhkan pemerintah.  
 
Semula menantang dengan garang, begitu diadakan secara terbuka dan pola akademik malah ciut, lalu "menuduh" "sahabatnya" RR semasa pemerintahan Gus Dur mengarahkan debat ke politik.

Sepertinya Luhut cuma bisa menggertak, jika dihadapkan kepada diskusi secara benar malah ciut, mencari-cari alasan lain untuk menghindar karena dia tidak akan mungkin membawa Menkeu dan Menko Perekonomian untuk berdebat dengan RR yang akan melemahkan pemerintahan Jokowi.

Perlu dicatat dua tahun lalu RR juga pernah menantang debat dengan Menkeu Sri Mulyani, setelah Presiden Jokowi berpidato meminta agar Menteri Keuangan harus menjelaskan kepada masyarakat jika perlu dengan diskusi, ternyata Sri Mulyani tidak berani melayani tantang RR waktu itu, masyarakat juga menunggu dengan antusias.

Kaitan utang negara adalah kewenangan Menko Perekonomian dan Menkeu, begitulah tatanan kabinet secara benar, akan tetapi karena Presiden Jokowi lebih "percaya" pada Opung, Opung LBP pun akhirnya dikenal sebagai menteri segala urusan.

Kemampuannya sering menggertak, sehingga dijawil oleh SBY agar tidak mengancam-ancam dengan kekuasaan. Setelah itu rupanya LBP mulai menantang debat. Dan ternyata juga debat hanya sebagai gertakan semata. Itulah dagelan Luhut.

Jika pemerintah merasa benar dibentuk tim menteri bidang perekonomian lalu berkeliling kampus menyerap aspirasi akademik supaya utang tidak menjadi bom waktu buat generasi mendatang.

Atau minimal sediakan sedikit waktu menonton video Rizal Ramli disitu sering diselipkan trik-trik untuk mengurangi atau tidak berutang. Gratis pemikirannya. Tidak berbayar.

Penulis adalah pengamat kebijakan publik, aktivis pergerakan 77-78.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya