Protes anti-rasisme di Amerika Serikat/Net
Dewan Kota Minneapolis telah berjanji untuk melakukan restrukturisasi Departemen Kepolisian usai peristiwa mengenaskan yang menimpa George Floyd yang sudah memicu protes anti-rasisme di seluruh negeri.
Keputusan restrukturisasi kepolisian sendiri muncul dari pendapat mayoritas dewan dalam pertemuan pada Minggu (7/6).
"Kami berkomitmen untuk membongkar kepolisian seperti yang kita kenal di Kota Minneapolis dan membangun kembali dengan komunitas model baru, keamanan publik yang benar-benar menjaga keamanan komunitas," ujar Presiden Dewan, Lisa Bender seperti dikutip
AFP.
Berbeda dengan pendapat dewan, Walikota Minneapolis Jacob Frey justru menentang rencana tersebut.
Sehari sebelumnya, Frey bahkan dicemooh dan diminta untuk meninggalkan pertemuan.
Frey mengaku, ia mendukung reformasi struktural besar-besaran untuk merevisi sitem rasisme struktural di kepolisian, namun ia tidak setuju jika harus menghapus seluruh departemen.
Pada Minggu atau hari ke-13 protes, para demonstran kembali menuntut keadilan atas kematian Floyd. Lebih lanjut, mereka juga menginginkan adanya tuntutan reformasi dalam tubuh kepolisian dan penegak hukum lain.
Dari video yang tersebar, Floyd meninggal pada 25 Mei, ketika polisi berkulit pulih, Derek Chauvin menekan lehernya dengan luhut hingga ia tidak bisa bernapas dan terkulai lemas. Saat dibawa ke rumah sakit, Floyd dikabarkan telah meninggal.
Kematian Floyd menjadi tamparan keras. Puluhan ribu warga AS turun ke jalan, geram akan kebrutalan para polisi, khususnya kepada warga kulit hitam.
