Protes anti-rasisme di Meksiko/Net
Protes anti-rasisme yang dipicu dengan kematian pria Amerika Serikat berkulit hitam, George Floyd, telah menjalar ke Meksiko. Di sana, warga menuntut keadilan atas meninggalnya seorang pria yang ditangkap karena tidak mengenakan masker, Giovanni Lopez.
Di kota terbesar kedua di Meksiko, Guadalajara, protes mulai membuncah pada Kamis (4/6). Protes juga terjadi di pusat bersejarah ibukota negara bagian Jalisco tersebut.
Berdasarkan laporan
Reuters, para demonstran merusak bangunan, termasuk istana, dan membakar beberapa mobil polisi. Sementara polisi juga terlihat menggunakan kekerasan untuk menangani para demonstran.
Gubernur Jalisco, Enrique Alfaro, membantah bahwa Lopez telah ditahan karena tidak mengenakan masker.
Alih-alih, ia justru mengungkapkan bahwa protes telah melukai enam polisi, termasuk satu orang terkena luka bakar. Sebanyak 22 pria dan dua wanita yang ikut dalam protes juga telah ditahan.
Untuk menenangkan para demonstran. Alfaro berjanji akan melakukan penyelidikan dan mengutuk kekerasan terhadap Lopez.
Berdasaran video yang beredar di media sosial, terlihat Lopez ditahan oleh polisi pada awal Mei. Informasi yang beredar menunjukkan Lopez ditahan karena tidak mengenakan masker.
Lopez yang merupakan seorang pekerja konstruksi dilaporkan meninggal dunia dalam tahanan, tanpa ada rincian lebih lanjut.
Meksiko sendiri, khususnya Jalisco, sudah menerapkan langkah-langkah ketat untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, termasuk wajib mengenakan masker.
