Bahas Pencaplokan Tepi Barat, Retno Marsudi Diskusi Dengan Menlu Irlandia Dan Kanada

Isu Palestina kembali mencuat setelah pemerintahan persatuan yang baru dibentuk Israel mengumumkan rencana untuk menganeksasi Tepi Barat.

Isu tersebut juga menjadi salah satu topik utama dalam pembahasan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney dan Menteri Luar Negeri Kanada, François-Philippe Champagne pada beberapa hari terakhir.

Demikian yang disampaikan oleh Plt Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) sekaligus Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Achmad Rizal Purnama dalam briefing pers virtual pada Rabu (20/5).

Rizal mengatakan, di samping isu Covid-19, pembahasan antara Retno dengan kedua menlu tersebut juga menyangkut isu-isu keamanan, khususnya Palestina.

Mengingat Irlandia dan Kanada saat ini tengah berusaha untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB menggantikan Indonesia dalam periode yang akan berakhir tahun ini.

"Indonesia jadi tempat konsultasi bagaimana mereka akan running untuk DK PBB, termasuk agenda DK PBB," ungkap Rizal.

Ada pun, Rizal menjelaskan, beberapa isu yang dibahas dalam kerangka tersebut terkait dengan Peacekeeping Cooperation (PKO), khususnya di beberapa misi PBB yang terinfeksi Covid-19.

"(Selanjutnya) isu Palestina, karena perkembangan terakhir di kawasan pemerintahan baru Israel mengumumkan apa yang disebut dengan aneksasi Tepi Barat," lanjutnya.

Berdasarkan informasi, pemerintahan persatuan yang dibentuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, Israel akan mulai merealisasikan rencana untuk mencaplok Tepi Barat pada 1 Juli.