Berita

Aula utama stasiun kereta api Taipei yang luas dan bersih, tempat favorit para pekerja migran berkumpul/Net

Dunia

Bukan Diskriminasi, Taiwan Larang Orang Duduk-duduk Di Aula Stasiun Kereta Api Saat Lebaran Untuk Hindari Covid-19

SELASA, 19 MEI 2020 | 09:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Operator kereta api terbesar di Taiwan tengah mempertimbangkan lagi larangan orang-orang duduk di lantai di aula utama Stasiun Kereta Api Taipei.

Jika pada Februari lalu larangan dibuat sebagai pencegahan penularan Covid-19, maka larangan itu akan dipertimbangkan menjadi sebuah aturan permanen.

Aula utama Stasiun Kereta Api Taipei adalah tempat berkumpul yang populer bagi para pekerja migran di kota itu. Apalagi saat menutupan akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, banyak orang-orang yang menggunakan aula tersebut untuk berkumpul.


Selama Hari Raya itu, orang sering bertemu di dalam dan di sekitar Stasiun Kereta Taipei untuk berbicara dan makan bersama. Peristiwa ini telah digunakan oleh pejabat pemerintah untuk menunjukkan bahwa Taiwan adalah negara yang ramah Muslim.

Namun, sejak adanya wabah Covid-19, Administrasi Kereta Api Taiwan (TRA) telah mengeluarkan larangan orang duduk dan berkumpul di sana, seperti dikutip dari Taipei Times, Selasa (19/5)

Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Hari Minggu, tetapi operator kereta api mengatakan tidak akan membuka ruang untuk pertemuan publik dalam waktu dekat.

TRA sendiri telah mengingatkan bahwa sebenarnya aula di Stasiun Kereta Api Taipei tidak pernah dirancang untuk orang duduk. Sayangnya, pada kenyataannya orang lebih sennag duduk-duduk dan berkumpul di sana.

Dengan adanya larangan permanen akan membantu menjaga daerah itu tetap bersih. TRA juga akan menungggu bimbingan dari Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC).

TRA menekankan, kebijakan itu tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi pekerja migran Muslim.

Stasiun memiliki personil layanan yang berbicara bahasa Asia Tenggara dan melayani Muslim dan orang-orang dari negara-negara yang dicakup oleh Kebijakan Southbound Baru.
Jika pekerja migran ingin bertemu dan merayakan Idul Fitri, mereka masih bisa berkumpul di luar stasiun, kata TRA dalam pernyataannya.

Karena CECC belum mengurangi pembatasan pada pertemuan besar, lembaga pemerintah telah membatalkan semua acara Idul Fitri. Dan karena orang masih cenderung berkumpul di stasiun pada hari Minggu, TRA mengatakan akan mengirim personil ke pintu masuk dan eskalator untuk memfasilitasi aliran orang melalui stasiun.

Asosiasi Perawatan Asing adalah untuk menempatkan penerjemah di kantor Biro Polisi Kereta Api untuk membantu dalam berkomunikasi dengan pekerja migran.

Jika ternyata ada orang yang tidak mengikuti pedoman jarak sosial atau berkumpul dan duduk di aula stasiun maka akan diminta untuk pergi.

Staf stasiun harus memberikan informasi dan kode khusus dalam berbagai bahasa untuk memberi tahu orang-orang tentang pentingnya menghindari terjadinya kluster baru.

Asosiasi Pekerja Internasional Taiwan menyayangkan, tidak banyak tempat di Taiwan bagi pekerja migran untuk menghabiskan liburan mereka, dan aula utama di Stasiun Kereta Api Taipei adalah salah satu dari sedikit tempat yang tersedia untuk mereka.

Asosiasi itu mengkritik, TRA seharusnya tidak melembagakan kebijakan diskriminatif, dan menghormati budaya bangsa yang beragam.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya