Berita

Petugas Medis/Net

Dunia

Rusia Masih Harus Berjuang Hadapi Virus Corona, Pengawas Kesehatan: Perlu Melihat Dua-Tiga Minggu Ke Depan

SENIN, 18 MEI 2020 | 14:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Masih terlalu dini untuk memikirkan pelonggaran karantina apalagi membicarakan liburan musim panas. Rusia harus berkejaran dengan angka kasus yang masih cukup tinggi.

Walau pada pekan ini angka kasus mulai terlihat stabil, namun otoritas kesehatan mengatakan keadaan masih tetap mengkhawatirkan.

"kita perlu melihat dua atau tiga minggu ke depan," ujar Kepala Pengawas Kesehatan Masyarakat Rusia, Anna Popova, seperti dikutip dari The Moscow Times, Senin (18/5).


Rusia pada hari Sabtu mengumumkan tingkat kematian harian tertinggi terjadi di negara itu, yaitu 119, sementara total kematian mencapai 2.631.

Lebih dari 13.000 orang di Republik Dagestan Kaukasus Utara telah positif virus corona atau pneumonia yang didapat masyarakat (atau community acquired pneumonia atau CAP), kata pejabat tinggi kesehatan wilayah itu.

Sebanyak 657 orang meninggal karena Covid-19, termasuk 40 dokter, tambahnya. Menurut statistik resmi, ada 3.371 infeksi virus corona dan hanya 29 kematian akibat Covid-19 di wilayah tersebut.

Sementara, stasiun televisi VOA mengabarkan, Amerika Serikat berencana menyumbangkan 200 ventilator ke Rusia. 50 ventilator medis pertama yang dibuat di California dilaporkan akan siap untuk dikirim ke pusat bedah Moskow pada hari Rabu ini, dan 150 lainnya pada tanggal 26 Mei. Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan kepada Penguji Washington bahwa ventilator dan peralatan pengujian sedang dalam perjalanan."

Pandemik membuat para petugas kerepotan dan hampir tidak bisa istirahat. Belum lagi sebagai garda terdepan, resiko yang harus mereka hadapi begitu berat. Menghargai jasa patugas medis, Rusia telah meluncurkan pemberian bonus untuk petugas medis yang merawat pasien virus corona.

Pemerintah Rusia mengalokasikan 22,4 miliar rubel (280 juta dolar AS) untuk pembayaran tambahan kepada dokter, perawat, dan pengemudi ambulans yang terlibat dalam perang melawan Covid-19.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya