Berita

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Ungkap Cara 'Menyedihkan' Muhyiddin Yassin Jadi Perdana Menteri Malaysia

SENIN, 18 MEI 2020 | 14:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengungkapkan bagaimana cara yang dilakukan oleh Muhyiddin Yassin mendapatkan dukungan demi menjadi perdana menteri.

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Putrajaya usai menghadiri Pembukaan Sidang Parlemen ke-14, Senin (18/5), Mahathir mengatakan, Muhyiddin sebagai Presiden Partai Bersatu telah melakukan hal yang tidak biasa.

"Pertama, Majlis Tinggi Bersatu tidak pernah buat keputusan untuk keluar dari Pakatan Harapan," tegas Mahathir.


"Seperti yang kita tahu, Muhyiddin memberi waktu satu minggu bagi saya untuk membuat keputusan. Tapi sebelum satu minggu, dia sudah ambil tindakan seolah-olah dia sudah tidak ada dalam Pakatan Harapan lagi," papar Pendiri Bersatu tersebut.  

Mahathir menjelaskan, keputusan tersebut telah melanggar aturan partai. Di mana Muhyiddin membuat keputusan tanpa persetujuan dari Majlis Tinggi Bersatu.

Selanjutnya, ketika Bersatu mulai diisyaratkan keluar dari Pakatan Harapan, muncul isu bahwa partai tersebut menjadi salah satu Perikatan Nasional bersama dengan UMNO. Meski UMNO sendiri menolak isu tersebut.

"Tetapi pada kenyataannya, Muhyiddin telah membuat Perikatan Nasional, sebelum mendapatkan keputusan dari Majlis Tinggi Bersatu. Ini salah," ungkap Mahathir.

Padahal, Muhyiddin menjelaskan, pada awalnya, Bersatu dibentuk untuk memberantas korupsi yang dilakukan oleh Najib Razak dari UNMO.

"Tapi hari ini dia (Muhyiddin) membuat keputusan untuk bekerja sama dengan Datuk Sri Najib tanpa mendapat izin partai. Sekali lagi, dia mau melangkahi partai," jelasnya.

"Seakan-akan partai ini tidak punya kewenangan selain dari presiden. Ini cara yang dilakukan Muhyiddin yang amat sangat menyedihkan," imbuh Mahathir.

Dengan masuknya UMNO dalam koalisi pemerintahan, Mahathir mengatakan akan ada kekuasaan yang disalahgunakan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya