Berita

Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan menangguhkan biaya hidup dan menaikkan PPN untuk mengurangi dampak ekonomi dari krisis Covid-19/Net

Dunia

Selamatkan Ekonomi Di Tengah Pandemi Covid-19, Arab Saudi Lipatgandakan PPN

SENIN, 11 MEI 2020 | 13:42 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Arab Saudi memiliki cara tersendiri untuk menjaga ekonomi negaranya yang terdampak oleh pandemi virus corona atau Covid-19.

Pemerintah negara tersebut memutuskan untuk melipatgandakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penghematan serta mendukung ekonomi negara kerajaan itu.

Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga akan menangguhkan menangguhkan tunjangan hidup untuk menopang keuangan negara.


Negara kaya minyak itu saat ini bergelut dengan masalah ekonomi karena dihadapi fakta bahwa pendapatannya anjlok karena dampak pandemi virus corona telah menurunkan harga minyak global.

Diketahui, Arab Saudi pertama kali memperkenalkan PPN dua tahun lalu sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada pasar minyak mentah dunia.

Kini PPN akan ditingkatkan dari semula 5 persen menjadi 15 persen pada 1 Juli mendatang. Sementara biaya tunjangan hidup akan ditangguhkan mulai 1 Juni.

"Langkah-langkah ini menyakitkan tetapi perlu untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang dan mengatasi krisis virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan kerusakan sekecil mungkin," kata Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan BBC (Senin, 11/5).

Langkah tersebut diambil setelah pengeluaran negara melampaui pendapatan dan mendorong kerajaan ke dalam defisit anggaran 9 miliar dolar AS dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Hal itu disebabkan oleh anjloknya pendapatan minyak pada periode tersebut hingga hampir seperempat persen dari tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, bank sentral Arab Saudi melihat cadangan devisa jatuh pada bulan Maret pada tingkat tercepat dalam setidaknya dua dekade dan ke level terendah sejak 2011.

Langkah-langkah untuk memerangi dampak virus corona tersebut diharapkan memperlambat laju dan skala reformasi ekonomi yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya