Berita

Ilustrasi nelayan mengisi BBM/Net

Publika

Adakah Cashback BBM Untuk Nelayan?

JUMAT, 17 APRIL 2020 | 18:31 WIB

PANDEMIK Covid-19 berdampak kepada semua lini, terutama nelayan kecil dan tradisional, terlebih yang berada di pulau-pulau kecil dan terdepan.

Dimulai dengan harga ikan hasil tangkapan yang anjlok harganya, hingga sepinya pasar. Sedang beban operasional untuk melaut masih tetap sama seperti biasanya, tak jarang jika pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan. Beban operasional nelayan sendiri, paling banyak diperuntukkan bagi pembelian BBM.

Berangkat dari hal tersebut, perlu perhatian lebih pemerintah terhadap nelayan kecil dan tradisional. Bagaimana pun nelayan berjasa dalam ketahanan pangan negara ini, terlebih di tengah pendemik seperti ini.


Perlu digarisbawahi juga bahwa sektor perikanan tangkap, tidak bergantung kepada barang impor seperti pakan pada peternakan ayam. Jadi besar kemungkinan untuk tetap berproduksi, memastikan ketahanan pangan bagi bangsa ini tercukupi. Hanya saja perlu diperhatikan terkait ketersediaan sarana prasarana penunjang, terutama BBM.

Jadi tidak ada salahnya, jika nelayan pun diberikan cashback setiap pembelian BBM seperti halnya para driver ojol. Selain itu, catatan lainnya adalah tentang pengalokasian ketersediaan BBM yang harus sesuai dengan kebutuhan nelayan, tentu Pertamina atau BPH Migas bisa mendapatkan datanya dari KKP.

Harus dipastikan pula, keberadaan SPBN harus berada dekat dengan labuh kapal nelayan. Hal ini mengingat aktivitas nelayan di laut, serta waktu nelayan yang cukup terbatas ketika beraktivitas di darat.

Selain itu, akses nelayan untuk mendapatkan BBM harus dipermudah/disederhanakan kembali agar nelayan tidak kesulitan. Misalnya soal pengisian persyaratan pengaksesan BBM, dapat didampingi langsung oleh petugas perbantuan baik dari kelembagaan perikanan dan kelautan atau pun dari pihak Pertamina sendiri.

Hal ini perlu diwujudkan dengan adanya komunikasi yang proaktif dari Pertamina dengan DKP provinsi atau kabupaten/kota, terutama terkait alokasi kebutuhan BBM untuk nelayan. Dan yang peru diupayakan juga adalah tentang penindakan terhadap BBM ilegal.

Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan program kemitraan melalui program CSR/Bina Lingkungan dengan Kelompok/Koperasi Nelayan tentang manajemen pengelolaan usaha perikanan. Misalnya dengan melibatkan koperasi/Kelompok Usaha Bersama nelayan dalam pendisribusian BBM kepada nelayan.

Hendra Wiguna
Humas KNTI Kota Semarang

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya