Berita

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Chad Wolf saat dicecar pertanyaan oleh senator/Net

Dunia

Dicecar Pertanyaan Soal Virus Corona Oleh Senator, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Gelagapan

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 02:35 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Virus corona telah menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Betapa tidak, penularannya yang cepat dan tingkat kematian yang tinggi telah menyebabkan hampir tiga ribu orang meninggal dunia dan 83 ribu orang lainnya terinfeksi di 50 negara di dunia per akhir Februari ini.

Salah satu negara yang juga waswas dengan penularan virus tersebut adalah Amerika Serikat. Namun, negeri Paman Sam agaknya bukan hanya cemas atas penularan virus yang juga dikenal dengan nama resmi Covid-19 itu, tapi juga atas penanganan pemerintah atas virus itu.

Hal itu terlihat dalam sesi sidang dengar pendapat di Senat awal pekan ini (Selasa, 25/2). Dalam kesempatan itu, hadir Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Chad Wolf untuk memberikan penjelasan soal kesiapan Amerika Serikat dalam menghadapi virus corona.


Sayangnya, Wolf tampak kurang menguasai masalah tersebut dan kelabakan ketika dicecar pertanyaan oleh Senator Republik, John Neely Kennedy.

Kennedy menanyakan soal jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat serta sejauh mana Wolf dan jajaran mengambil langkah antisipasi.

"Kita punya 14 kasus (infeksi virus corona) dengan tambahan. Saya rasa antara 20 hingga 30 kasus tambahan yang kita miliki dari kembalinya warga Amerika Serikat dari sejumlah kapal pesiar," jelas Wolf.

Namun Wold tidak mampu menjelaskan lebih jauh soal langkah antisipasi yang diambil atau bagaimana antisipasi dilakukan. Dia kerap kali merujuk pada Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (HHS) untuk data lebih lengkap.

"Kita bekerja dengan HHS untuk menentukan itu. Kita mengantisipasi, (tapi) angka akan terus meningkat. Sata tidak memiliki gambaran pasti," jelas Wolf.

Kennedy menekankan bahwa Wolf adalah Menteri Kemanan Dalam Negeri yang bertugas untuk menjaga keamanan warga Amerika Serikat.

"Anda harusnya tahu jawaban (atas pertanyaan) tersebut," kata Kennedy.

Wolf pun kemudian menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi dengan meningkatkan keamanan di bandara dan jalur darat.

"Kami memiliki anggota gugus tugas yang mengerjakan ini setiap hari. Jadi kami berkoordinasi dengan mereka untuk memastikan operasi kami," tegas Wolf.

Bukan hanya itu, Wolf juga tampak tidak cukup cakap menjawab ketika ditanya soal bagaimana virus corona bisa menular.

"(Virus corona menular) melalui berbagai cara. Yang jelas adalah penularan manusia ke manusia yang sudah kita lihat. Kita memastikan bahwa prosedur berjalan baik sehingga mereka secara medis dipindai sehingga kita mengidentifikasi (virus corona)," jelasnya.

Wolf pun gelagapan dalam menjawab pertanyaan Kennedy soal tingkat kematian akibat virus corona di seluruh dunia.

"Di seluruh dunia (tingkat kematian akibat virus corona) di bawah dua persen," kata Wolf.

"Saya akan dapatkan jumlah pastinya. Saya akan cek dengan (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit). Mereka memonitor tingkat kematian di seluruh dunia dan saya akan, saya bisa mendapatkan (datanya) untuk anda," lanjut Wolf.

Kennedy mempertanyakan soal apakah Wolf tidak memiliki datanya saat itu.

"Itu berubah setiap hari, Senator," jelasnya.

Ditanya juga soal apakah Amerika Serikat Serikat memiliki cukup respirator dan masker untuk antisipasi dan penanganan virus corona, Wolf juga tampak terbata-bata.

"Sepengetahuan saya iya (cukup)," kata Wolf.

Namun Kennedy mengatakan bahwa kabar yang dia dapat bahwa Amerika Serikat tidak cukup memiliki respirator dan masker.

"Saya akan merujuk pada Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat," kata Wolf.

Tampak geram, Kennedy pun meningkatkan nada bicaranya untuk menegaskan bahwa Wolf adalah Menteri Keamanan Dalam Negeri yang seharusnya bisa melindungi warga Amerika Serikat, termasuk dari ancaman virus mematikan.

'Anda adalah seorang Menteri Keamanan Dalam Negeri dan Anda tidak bisa menjelaskan pada saya soal apakah kita punya cukup respirator," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya