Berita

Bangunan yang rusak akibat kerusuhan dan kekerasan di New Delhi India awal pekan ini/BBC

Dunia

Redam Ketegangan Komunal, Mendagri India: Polisi Tidak Pandang Kasta Dan Agama

JUMAT, 28 FEBRUARI 2020 | 11:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kekerasan yang meningkat di New Delhi pekan ini menyita sorotan publik. Pasalnya, mengutip BBC, hingga Kamis (27/2) telah ada 34 orang yang meninggal dunia dalam aksi kekerasan dan kerusuhan yang terjadi secara sporadis di wilayah tersebut. Dua personil keamanan pun ikut menjadi korban meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya memulihkan ketertiban umum.

Menanggapi situasi tersebut, Menteri Dalam Negeri India Shri Amit Shah segera menggelar pertemuan darurat yang dihadiri oleh sederet pejabat top India.

Pada kesempatan tersebut, Shri Shah menegaskan bahwa situasi saat ini berangsur membaik. Dia meminta warga untuk tidak mudah percaya pada desas-desus terkait kekerasan di New Delhi. Pasalnya, kabar miring yang belum pasti kebenarannya hanya akan memperburuk situasi dan memicu terjadinya ketegangan komunal.

Dia menekankan, data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa hanya ada 12 Stasiun Polisi yang terkena dampak kerusuhan dan kekerasan. Sementara di New Delhi sendiri terdapat 203 Stasiun Polisi. Dengan demikian, hanya sekitar 4,2 persen dari wilayah geografis yang terkena dampak dari kerusuhan tersebut.

"Sementara kenormalan dan keharmonisan komunal telah terjadi di tempat lain di ibukota nasional," begitu bunyi keterangan Kementerian Dalam Negeri India yang diterima redaksi (Jumat, 28/2).

"Polisi Delhi diberi mandat dan berkewajiban untuk memberikan keamanan kepada semua bagian masyarakat terlepas dari kasta dan agama," sambung keterangan yang sama.

Selain itu, pada rapat darurat tersebut juga dipaparkan sejumlah hasil tinjauan terkait situasi tersebut. Ditemukan bahwa tidak ada insiden besar yang dilaporkan dalam kurun waktu 36 jam terakhir di Kantor Polisi Distrik Timur Laut yang terkena dampak.

Bukan hanya itu, polisi juga telah menahan 514 tersangka dan tengah diinterogasi saat ini terkait kerusuhan dan kekerasan di New Delhi. Tidak menutup kemungkinan polisi India akan melakukan penangkapan lebih lanjut dalam proses investigasi.

Pihak kepolisian New Delhi juga secara terpisah membentuk dua tim khusus untuk menyelidiki pelanggaran serius yang terjadi.

"Hampir 7.000 Pasukan Para-Militer Pusat telah dikerahkan di daerah-daerah yang terkena dampak di Distrik Timur Laut sejak 24 Februari," tambah keterangan tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya