Berita

Orator Aksi 212/RMOL

Politik

Orator Aksi 212 Turut Singgung Omongan Kepala BPIP Dan 'Kelucuan' Sri Mulyani

JUMAT, 21 FEBRUARI 2020 | 14:53 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Ribuan masyarakat berjubel di area Patung Arjuna Wiwaha atau yang akrab dikenal Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (21/2). Mereka datang untuk menggelar Aksi 212 dengan tajuk “Berantas Megakorupsi, Selamatkan NKRI”.

Aksi yang semula akan difokuskan di depan Istana Negara beralih di Patung Kuda, tepatnya di jalan Medan Merdeka Barat. Mobil komando di terletak di depan Kementerian Pariwisata.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Politik RMOL, akses jalan menuju lokasi sudah ditutup dari kendaraan bermotor, termasuk busway.


Dalam sebuah orasi, sang orator tidak hanya menyinggung mengenai kasus korupsi yang terjadi di tanah air, mereka turut menyinggung pernyataan dari Yudian Wahyudi yang seolah mempertentangkan agama dan Pancasila.

Mereka juga menyinggung tentang usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan mengenakan cukai bermacam produk, seperti knalpot dan minuman berpemanis. Bagi sang orator usulan menteri berpredikat terbaik tersebut dianggap lucu.

“36 kasus didiamkan. Sekarang pakai seragam Pancasila ngoceh agama musuh Pancasila. Bikin gaduh. Jadi sebetulnya ini untuk mengalihkan perhatian,” ujar orator tersebut.

“Yang lebih lucu lagi kemarin Ibu Sri Mulyani di DPR mengusulkan kendaraan knalpotnya dipajakin,” sambungnya.

Dalam aksi ini, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak sempat mengajak para korban PT Asuransi Jiwasraya untuk bergabung. Termasuk mereka yang jadi korban skandal megakorupsi lain.

Yusuf Martak mengurai bahwa aksi yang digawangi FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan ormas-ormas Islam lain ini merupakan bukti bahwa para tokoh umat menaruh perhatian serius pada isu-isu yang langsung menyangkut kehidupan rakyat.

"Pada skandal megakorupsi PT Asabri, misalnya, korbannya adalah anggota Polri/TNI baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan. Sebagian besar adalah rakyat kecil. Korupsi menjadi kejahatan luar biasa yang harus kita tumpas dengan upaya yang juga luar biasa," sambungnya.

Sementara itu, Ketua FPI Ahmad Sobri Lubis memastikan bahwa Aksi 212 akan dihadiri oleh peserta lintas agama. Ini lantaran korban skandal megakorupsi adalah lintas agama.

"Korban megakorupsi adalah rakyat Indonesia dengan berbagai agama," kata Ustaz Sobri Lubis.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya